Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan, mengusung visi “Jabar Istimewa” pada Pilgub 2024 ini. Paslon yang diusung partai Gerindra, Golkar, PAN, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu, membawa visi kala Dedi menjadi Bupati Purwakarta, yaitu “Purwakarta Istimewa”.
Dedi menjelaskan, “Jabar Istimewa” adalah bagian dari tekadnya membawa provinsi yang memiliki 27 kabupaten/kota ini, menjadi maju dalam bingkai Keistimewaan yang dimiliki Jabar. Lengkapnya, visi tersebut tergambar dalam tagline “Jalan Mulus-Sakolah Aralus-Rakyat Kaurus, menuju Jabar Istimewa”.
“Dimana-mana saya cerita, itu mimpi saya bagi Jawa Barat. Artinya ada totalitas pengelolaan,” ungkap Dedi Mulyadi.
Hal itu disampaikan Dedi usai pertemuan dengan pimpinan parpol koalisi pengusung, di kediamannya, Dawuan, Subang, pada Kamis (05/09/24) malam.
Ia menjelaskan, infrastruktur, pemerataan kualitas pendidikan, sanitasi warga, hingga akses pekerjaan akan menjadi prioritas.
“Kita nanti ngurus bukan persoalan jalan saja, sampai toilet warg pun akan kita urus dengan sistem pengendalian. Nanti Jabar jadi provinsi yang berbeda,” terang mantan Bupati Purwakarta ini.
Dirinya juga optimis, warga Jabar yang berada di perkotaan maupun pedesaan, menyambut baik paslon Dedi-Erwan. Optimis dirinya bukan tanpa alasan. Ia menceritakan hasil blusukannya ke daerah-daerah di Jabar.
“Kita ini menganggap semua basis sama. Perkotaan-Perdesaan miliknya masyarakat Jabar. Artinya sudah ada sikap dari warga menyambut kami,” jelasnya.
Ketua DPD Demokrat Jabar, Anton Sukartono Suratto, yang hadir dalam pertemuan kemarin malam menyebut, partainya berkomitmen memenangkan Dedi-Erwan di Pilkada Jabar.
“Mengajak seluruh pengurus, kader dan simpatisan untuk aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan kampanye. Mari bersama-sama memperkuat barisan dan memastikan kemenangan pasangan yang kita usung,” ajaknya.
Rencananya, hari ini di Bandung akan dibentuk Tim Pemenangan Dedi-Erwan. Selain diusung parpol anggota KIM Plus, paslon Dedi-Erwin juga didukung 9 partai non parlemen yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelombang Rakyat (Gelora), Partai Garuda, Partai Rakyat Adil Makmur (Prima), Partai Ummat, Perindo, PKN, Hanura, dan Partai Buruh. (cep/clue)