Subang–Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Subang mengambil peran aktif dalam upaya pencegahan korupsi dengan menghadiri Sosialisasi Anti Korupsi dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA) Tahun 2025.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah melalui Inspektorat Daerah ini digelar di Grant House pada Senin (17/11/2025).
Mengusung tema “Terwujudnya Keluarga Berintegritas melalui Penanaman Nilai-Nilai Anti Korupsi”, acara ini secara khusus menyoroti peran strategis perempuan, khususnya ibu-ibu PKK, sebagai motor penggerak integritas yang dimulai dari unit terkecil: keluarga.
Ketua TP PKK Kabupaten Subang, Ega Anjani Reynaldy, S.IP., dalam sambutannya menegaskan bahwa pencegahan korupsi merupakan tanggung jawab kolektif seluruh elemen masyarakat, bukan hanya di tingkat pemerintahan. Ia menekankan pentingnya internalisasi materi pencegahan korupsi dalam kehidupan sehari-hari, dimulai dari lingkungan keluarga.
“Nilai kejujuran, tanggung jawab, dan integritas harus menjadi karakter dasar yang kita tanamkan di rumah, kita ajarkan kepada anak-anak,” tutur Ega.
Menurutnya, akar dari budaya koruptif kerap terbentuk di lingkungan keluarga, sehingga penanaman karakter yang baik sejak dini menjadi sangat krusial. “Sesederhana itu kita mengajarkan anti korupsi sejak dini kepada anak-anak kita,” tambahnya.
Apabila keluarga kuat dalam nilai anti korupsi, maka masyarakat pun akan lebih kuat dalam menolak praktik-praktik yang merusak.
Ketua Penyelenggara, Eka Rosyana, S.Sos., M.AP., menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai pentingnya penanaman nilai-nilai anti korupsi dalam keluarga, sekaligus “memperkuat peran perempuan sebagai pelopor keluarga berintegritas menuju masyarakat Subang yang bersih dan berakhlak.”
Sementara itu, Inspektur Inspektorat Daerah Kabupaten Subang, Drs. R. Memet Hikmat, M.W., mengingatkan bahwa budaya korupsi dapat berdampak panjang, termasuk pada aspek psikologis kehidupan keluarga. Ia menghimbau agar TP PKK turut menjadi motor penggerak pencegahan korupsi di lingkungannya masing-masing.
“Saya nitip, kepada ibu ibu untuk mengingatkan kepada para aparatur kecamatan untuk senantiasa berhati-hati,” pungkas Drs. Memet Hikmat.
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh seluruh peserta dari unsur TP PKK Kabupaten dan Kecamatan se-Kabupaten Subang, serta narasumber dari Forum Penyuluhan Anti Korupsi dan Ahli Pembangunan Integritas Provinsi Jawa Barat.
Melalui edukasi ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya membangun budaya anti korupsi dapat semakin meluas, menciptakan lingkungan kerja, keluarga, dan masyarakat yang bersih dari praktik-praktik yang merugikan bangsa.

