JAKARTA – Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung akan segera dibangun di Cilamaya dan Subang, Jawa Barat. PLTS berkapasitas 2000 megawatt (MW) itu dibangun oleh PT Indo Energi Masa Depan (Inerman) bekerja sama dengan Shanghai Electric Power Transmission and Distribution Engineering Co, Ltd (Shanghai Electric).
President Director PT Inerman, Krisman Simorangkir mengungkapkan, nilai investasi untuk membangun PLTS Terapung tersebut mencapai 1,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 20,89 triliun (kurs Rp 16.070 per dollar AS) untuk 5 tahun ke depan.
“Rencananya di Cilamaya ini akan kita bangun bertahap 2.000 Megawatt kami mulai di 200 megawatt, semoga berjalan dengan baik targetnya, kita bisa capai dalam 5 tahun. Rencana nilai investasi ini 1,3 miliar dollar AS,” kata Krisman, Rabu (15/5/2024)
PLTS terapung merupakan sebuah model PLTS terpusat yang diletakan terapung di atas air seperti danau, waduk, dan laut. Krisman menyebut, keuntungan PLTS terapung adalah tidak membutuhkan lahan yang biasanya lebih mahal, mengurangi terjadinya penguapan air, menghambat pertumbuhan gulma dan menciptakan sebuah sistem pendinginan yang meningkatkan efisiensi listrik.
“Inerman akan berkolaborasi dengan Shanghai Electric yang mempunyai banyak pengalaman dan kapasitas teknis, manajemen dan keuangan di bidang transmisi dan distribusi, proyek energi terbarukan di seluruh dunia. Kolaborasi akan diwujudkan melalui pengembangan pembangkit listrik berbasis EBT, berkomitmen untuk menjalankan Proyek PLTS Terapung,” kata Krisman di acara penandatanganan Perjanjian Kerja Sama.
Selain di wilayah Cilamaya dan Subang, kolaborasi juga akan diimplementasikan di Balikpapan, Kalimantan Timur untuk membangun PLTS Terapung berkapasitas 80 Megawatt.
“Kemudian dilanjutkan dengan proyek pembangunan PLTS Terapung berkapasitas 340 Megawatt di Banten, dan proyek-proyek lainnya seperti di Danau Toba, Bali, dan daerah lainnya,” tuturnya.
Ia berharap, lanjut Krisman, melalui penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut, komitmen kedua perusahaan dapat mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara dengan Green Energy di dunia.
“Dengan melimpahnya dan dimanfaatkannya EBT di Indonesia, kolaborasi Inerman dan Shanghai Electric dapat menjadi contoh dan dijadikan modal utama dalam melakukan transisi energi,” pungkasnya.(sin/clue)