Prabowo Dicecar Pertanyaan Kritis soal RUU TNI, RUU Polri hingga Teror Kepala Babi

Jakarta – Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima kunjungan sejumlah jurnalis senior di kediamannya di Hambalang, Jawa Barat, pada Minggu (6/4/2025).

Pertemuan tersebut berlangsung selama tiga jam dan menjadi ajang tanya jawab intens seputar isu-isu krusial yang tengah menjadi sorotan publik.

Mengutip dari Kompas, dalam pertemuan itu, hadir enam pemimpin redaksi (pemred) dari berbagai media besar serta satu news anchor.

Mereka adalah Pemred Detik Alfito Deannova Ginting, Pemred tvOne Lalu Mara Satriawangsa, Pemred IDN Times Uni Lubis, Pemred Harian Kompas Sutta Dharmasaputra, Pemred SCTV Retno Pinasti, dan founder Narasi, Najwa Shihab. Valerina Daniel dari TVRI berperan sebagai moderator dalam diskusi tersebut.

Prabowo Menjawab Pertanyaan Spontan

Menurut Najwa Shihab, wawancara berlangsu g secara spontan tanpa adanya daftar pertanyaan terlebih dahulu kepada Presiden Prabowo. Ia menekankan bahwa masing-masing jurnalis menyiapkan pertanyaannya sendiri.

“Jadi betul-betul ini pertanyaannya, bahkan sesama jurnalis kita tidak tahu akan saling nanya apa. Jadi semua pertanyaan spontan, kita yang siapkan sendiri, tak perlu kirim list pertanyaan. Dan akhirnya yang di tanyakan beragam banget,” ujar Najwa, Minggu (7/4/2025).

Salah satu topik utama yang terbahas adalah polemik revisi Undang-Undang TNI (RUU TNI). Yang sebelumnya sempat memicu gelombang demonstrasi di sejumlah kota. Para jurnalis juga menyoroti sikap aparat yang represif dalam menangani para demonstran.

“Dari mulai isu yang ramai kemarin UU TNI, demonstrasi, bagaimana perlakuan aparat yang represif terhadap para demonstran. Termasuk paramedis pada saat kemarin demo yang berlangsung di puluhan kota,” jelas Najwa.

Tak hanya itu, para pemred turut mempertanyakan keberadaan RUU Polri yang memunculkan kekhawatiran publik. Ada kekhawatiran bahwa kewenangan institusi kepolisian justru akan semakin meluas.

“Padahal yang di butuhkan kan justru pengawasan terhadap aparat,” ujar Najwa.

Prabowo Akui Komunikasi Pemerintah Belum Ideal

Isu lain yang turut mencuat dalam diskusi adalah tentang komunikasi pemerintah yang selama ini tidak berjalan dengan baik. Prabowo, menurut Najwa, mengakui hal tersebut dan menyatakan bahwa komunikasi pemerintah masih belum ideal.

“Ditanya juga bagaimana Pak Prabowo lihat teror yang terjadi pada media, terutama spesifiknya pada teman-teman Tempo yang dikirim kepala babi,” kata Najwa.

Pertanyaan lanjutan terkait insiden tersebut juga menyasar respons pihak Istana yang sempat mengundang kritik. Khususnya pernyataan Kepala PCO, Hasan Nasbi, yang menyebut kasus tersebut “dimasak saja”.

“Ditanya juga soal apa komentar Pak Prabowo atas respons dari Istana yang dinilai tidak patut. Apakah Pak Prabowo sependapat dengan respons yang Kepala PCO (Hasan Nasbi) bilang ‘dimasak saja’. Itu ditanyakan ke Pak Prabowo,” tambah Najwa.

IHSG Turut Terbahas

Di luar isu hukum dan kebebasan pers, sejumlah pertanyaan juga menyasar sektor ekonomi. Para jurnalis menanyakan pandangan Prabowo mengenai kebijakan tarif Amerika Serikat, kondisi IHSG yang sempat anjlok, serta kekhawatiran akan ancaman pengangguran dan isu seputar startup Danantara.

“Soal ancaman pengangguran. Soal Danantara, soal birokrasi. Ada banyak dan beragam sih memang yang di tanyakan. Makanya durasinya sampai tiga jam,” pungkas Najwa.(clue)

Baca juga : https://cluetoday.com/imbas-tarif-trump-rupiah-sentuh-level-terendah-rp17-000-us-di-pasar-ndf/

Follow kami : https://www.instagram.com/cluetoday_?igsh=MWU2aHg0a3g2dHlvdg==

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *