Prabowo Evaluasi Kinerja Kabinet Merah Putih Secara Rutin, Tak Ada Pembicaraan Reshuffle

Foto : rmol.id

JAKARTA – Isu reshuffle kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto kembali mencuat ke permukaan. Wacana reshuffle ini kembali mengemuka seiring munculnya dorongan untuk mengganti sejumlah nama dalam jajaran kabinet. Salah satu dorongan tersebut disuarakan oleh aktivis Rocky Gerung, yang menilai bahwa kabinet Merah Putih membutuhkan suntikan energi baru guna meningkatkan efektivitas pemerintahan. Ia juga berpendapat bahwa reshuffle menjadi langkah penting, karena tidak realistis mengharapkan para menteri mundur secara sukarela.

“Harus ada reshuffle, lumpuhkan kabinet, isi dengan energi baru,” ungkap Rocky Gerung pada acara “Sarasehan Aktivis Lintas Generasi Memperingati Reformasi 1998” di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan pada Rabu (21/5/2025), mengutip dari nasional.kompas.com.

Rocky Gerung menyampaikan bahwa, menurut pandangannya, kepentingan politik dan ekonomi para menteri terlalu besar untuk di abaikan begitu saja. Terdapat beberapa nama yang di kabarkan masuk dalam daftar tersebut, termasuk Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Dorongan untuk mengganti Budi Gunadi Sadikin bahkan di suarakan oleh Ikatan Alumni (Iluni) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI).

Budi, yang telah menjabat sebagai Menteri Kesehatan sejak era Presiden Joko Widodo, dianggap telah melampaui batas dalam beberapa aspek terkait kesehatan. Berbagai kebijakan yang dikeluarkannya juga dianggap berlebihan. Terutama yang menyangkut pendidikan kedokteran dan layanan kesehatan. Sementara itu, selain nama Budi, muncul pula nama Hasan Nasbi, Kepala Komunikasi Presiden, yang sebelumnya mengajukan pengunduran diri. Namun, menurut kabar terbaru, pengunduran tersebut di tolak oleh Prabowo, yang akhirnya memungkinkan Hasan Nasbi untuk tetap menjalankan tugasnya.

“Kami menyerukan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mengganti Menteri Kesehatan. Jadi saya (katakan) jelas karena sudah kelewatan,” ujar Wawan Mulyawana selaku Ketua Iluni FKUI di Gedung FKUI Salemba, Jakarta pada Selasa (20/5/2025).

Respons Para Menteri

Terkait isu reshuffle, beberapa menteri memilih untuk tidak memberikan komentar. Contohnya, Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menegaskan bahwa perombakan kabinet adalah hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto. Bahlil juga menyatakan bahwa sebagai seorang menteri, ia enggan melampaui batas kewenangannya dalam memberikan tanggapan mengenai reshuffle tersebut.

“Kewenangan semua itu adalah hak prerogatif Bapak Presiden. Kita itu jangan berpikir bertindak melampaui batas kewenangan,” ungkap Bahlil Lahadalia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis (22/5/2025).

Selanjutnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, secara terpisah juga memilih untuk tidak memberikan komentar terkait isu reshuffle kabinet.

“Enggak paham,” ungkap Airlangga Hartarto.

Adakah Kemungkinan Terjadinya Reshuffle Dalam Waktu Dekat?

Prasetyo Hadi, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), menyatakan dan menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada pembicaraan mengenai reshuffle kabinet merah putih.

“Alhamdulillah, sampai hari ini belum ada pembahasan mengenai reshuffle. Belum ada,” ungkap Prasetyo Hadi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Jumat (23/5/2025).

Lalu, Ahmad Muzani yang menjabat sebagai sekretaris jenderal partai Gerindra, mengungkapkan bahwa ia belum menerima informasi terkait usulan perombakan kabinet yang kembali mencuat.

“Sejauh ini saya belum mendapatkan informasi tentang pandangan dan pemikiran tersebut dari Presiden, sejauh ini belum,” ungkap Ahmad Muzani.

Meskipun demikian, ia tetap mengingatkan para menteri Kabinet Merah Putih untuk selaras dan sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Selain itu, Ketua MPR RI tersebut juga berharap para menteri dapat meningkatkan kinerja mereka agar lebih produktif.

“Ketika Presiden melangkah dalam 20 langkah, maka para menteri dan pembantunya mestinya juga mengikuti langkah yang sama dari Presiden. Ketika Presiden berputar ke kanan, ikutilah langkah ke kanan dan seterusnya,” ujarnya.

Di sisi lain, Prasetyo Hadi menegaskan bahwa Presiden Prabowo secara rutin mengevaluasi kinerja para anggota Kabinet Merah Putih. Evaluasi tersebut mencakup penilaian terhadap capaian para menteri serta aspek-aspek yang perlu perbaikan. Beberapa pencapaian yang menjadi perhatian Presiden Prabowo antara lain adalah keberhasilan di sektor produksi pangan dan energi.

“Secara rutin, beliau melakukan monitoring dan mengevaluasi kinerja seluruh pembantu-pembantu beliau di Kabinet Merah Putih,” ucap Prasetyo Hadi.

Selain itu, Presiden Prabowo sering mengingatkan bawahannya agar tetap konsentrasi dalam bekerja dan menghindari tindakan yang bisa menimbulkan keributan.

“Kita ini bekerja untuk masyarakat sehingga kami semua dihimbau untuk berhati-hati di dalam menyampaikan sesuatu supaya tidak menimbulkan keresahan-keresahan di masyarakat. Jadi, catatan-catatan seperti itu dan itu rutin yang dilakukan terus oleh beliau,” ujarnya.(clue)

Baca juga : Perdana Menteri China Li Qiang Tiba di Istana Merdeka, Disambut Prabowo

Follow kami : https://www.instagram.com/cluetoday_?igsh=MWU2aHg0a3g2dHlvdg==

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *