JAKARTA — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memastikan pemerintah akan menggandeng Bill & Melinda Gates Foundation bersama Danantara dalam membangun program sosial berskala besar di Indonesia. Fokus kerja sama ini mencakup pendidikan, kesehatan, serta sanitasi dan air bersih (WASH).
Langkah ini di umumkan setelah Presiden Prabowo bertemu langsung dengan pendiri Microsoft sekaligus filantropis dunia, Bill Gates. Di sela Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York, Selasa (24/9/2025).
“Pendidikan adalah kunci masa depan bangsa. Bersama Gates Foundation dan Danantara, kita ingin memastikan akses kesehatan dan sanitasi yang lebih merata. Khususnya bagi masyarakat di daerah terpencil,” kata Presiden Prabowo dalam keterangan resmi Sekretariat Kabinet, Rabu (25/9/2025).
Menurut Rosan Roeslani, CEO Danantara, kerja sama ini akan tertuang melalui Danantara Trust Fund yang di rancang sebagai wadah filantropi nasional. Tahun ini, Danantara menyiapkan dana awal sebesar USD 100 juta atau sekitar Rp1,6 triliun untuk mendanai program sosial tersebut.
“Skema ini juga akan didukung dengan alokasi 1–2 persen dari dividen tahunan Danantara yang disalurkan langsung ke trust fund,” ujar Rosan mengutip Antara, Kamis (25/9/2025).
Bentuk Kolaborasi dengan Gates Fondation
Rosan menambahkan, sesi bersama (joint session) dengan Gates Foundation akan berlangsung hingga Januari 2026 untuk mematangkan rencana. Setelah itu, kedua belah pihak menargetkan terbentuknya Philanthropy Lab, wadah kolaborasi filantropi jangka panjang.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo juga menganugerahkan Bintang Jasa Utama – Order of Distinguished Stars kepada Bill Gates sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya di bidang kemanusiaan global.
“Kerja sama ini bukan hanya tentang investasi finansial. Tapi tentang membangun masa depan yang lebih sehat, lebih cerdas, dan lebih adil bagi generasi berikutnya,” tegas Prabowo.
Meski mendapat apresiasi luas, pengamat menilai Danantara sebagai lembaga pengelola investasi baru masih menghadapi tantangan serius. Terutama soal transparansi dan tata kelola.
Laporan East Asia Forum (April 2025) menyoroti risiko tata kelola yang dapat menghambat efektivitas Danantara jika tidak dikelola dengan prinsip akuntabilitas tinggi. Karena itu, keberhasilan kemitraan ini akan sangat bergantung pada komitmen transparansi, pengawasan publik, dan sinergi nyata dengan Gates Foundation. (clue)