JAKARTA — Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih 2024, Prabowo Subianto, menyoroti padatnya layanan Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek pada jam sibuk.
Ia menegaskan bahwa kondisi berdesakan setiap pagi dan sore hari tidak boleh terus terjadi karena menyangkut kenyamanan dan produktivitas masyarakat.
“Jangan biarkan rakyat jadi korban waktu hanya karena transportasi publik yang tidak memadai,” ujar Prabowo dalam sebuah acara diskusi publik tentang infrastruktur dan mobilitas di Jakarta, Selasa 4 Oktober 2025.
Prabowo menilai, peningkatan kapasitas transportasi massal, terutama KRL, harus menjadi prioritas pemerintah untuk mendukung efisiensi kerja masyarakat urban.
Ia juga menyinggung pentingnya investasi pada moda transportasi terintegrasi, agar masyarakat memiliki alternatif yang layak selain KRL.
Data dari PT KAI Commuter mencatat, jumlah penumpang KRL Jabodetabek mencapai rata-rata 950 ribu hingga 1 juta orang per hari.
Pada jam sibuk, yakni pukul 06.00–09.00 dan 16.00–19.00, kepadatan mencapai titik tertinggi, terutama di lintas Bogor–Jakarta dan Bekasi–Jakarta.
Prabowo menekankan bahwa pemerintah ke depan harus hadir dengan kebijakan transportasi yang berpihak kepada masyarakat pekerja.
“Kita ingin rakyat berangkat kerja dengan tenang, tidak stres di perjalanan, dan pulang ke rumah tanpa kelelahan berlebih,” tambahnya.
Sementara itu, pengamat transportasi Darmaningtyas menilai pernyataan Prabowo realistis dan perlu diikuti langkah konkret.
“Peningkatan jumlah rangkaian KRL dan pembangunan jalur ganda perlu dipercepat. Jika tidak, tekanan terhadap sistem transportasi akan semakin besar,” katanya kepada media.
Dengan perhatian Prabowo terhadap isu ini, publik berharap pemerintah mendatang dapat memberikan solusi nyata atas permasalahan klasik transportasi di Jabodetabek, agar mobilitas masyarakat semakin manusiawi dan efisien. (clue)

