Prabowo Setujui Penambahan Jam Olahraga di Sekolah Jadi 3 Jam Per Minggu

JAKARTA- Presiden Prabowo Subianto resmi menyetujui kebijakan penambahan jam olahraga di sekolah menjadi tiga jam per minggu. Keputusan ini diumumkan setelah rapat terbatas di Istana Negara yang melibatkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), serta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, menyatakan bahwa penambahan jam olahraga ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan generasi muda Indonesia yang sehat dan tangguh.

“Keputusan Presiden Prabowo adalah bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap pentingnya aktivitas fisik di kalangan pelajar. Ini bukan hanya soal olahraga, tetapi juga membangun mental juara sejak dini,” ujar Dito kepada wartawan.

Menurut Dito, kebijakan ini sejalan dengan visi besar Presiden untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang sehat dan kompetitif pada 2045.

“Aktivitas olahraga membantu anak-anak kita mengembangkan disiplin, kerja sama, dan daya juang, yang menjadi fondasi penting untuk keberhasilan mereka di masa depan,” tambahnya.

Kemenpora akan bekerja sama dengan Kemendikbudristek untuk memastikan pelaksanaan program ini berjalan lancar, termasuk dalam hal pelatihan guru olahraga, penyediaan fasilitas olahraga di sekolah, dan pengenalan olahraga berbasis teknologi.

Dito juga menjelaskan bahwa olahraga yang cukup dapat mencegah berbagai masalah kesehatan pada anak, seperti obesitas, gangguan konsentrasi, hingga depresi.

“Olahraga adalah solusi jangka panjang untuk masalah kesehatan fisik dan mental generasi muda. Ini juga bisa menjadi media bagi anak-anak untuk menemukan bakat mereka di dunia olahraga,” jelasnya.

Penambahan jam olahraga akan mulai diterapkan pada tahun ajaran 2025/2026. Jam tambahan ini tidak hanya akan diisi dengan olahraga populer seperti sepak bola atau basket, tetapi juga dengan aktivitas yang memperkenalkan siswa pada olahraga tradisional dan permainan berbasis budaya Indonesia.

“Kami ingin memastikan bahwa kebijakan ini juga menjadi momentum untuk melestarikan budaya olahraga lokal, seperti egrang, galasin, dan lainnya. Ini akan menghubungkan anak-anak dengan tradisi sekaligus menumbuhkan rasa bangga terhadap kekayaan budaya kita,” kata Dito.

Kebijakan ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Siswa dan guru menyambut antusias keputusan ini.
“Dengan waktu tambahan, kami bisa mencoba lebih banyak aktivitas olahraga. Ini juga membantu siswa yang ingin berprestasi di bidang olahraga,” ujar Ahmad, seorang guru olahraga di Jakarta.

Sementara itu, orang tua berharap agar penambahan ini diikuti dengan peningkatan fasilitas olahraga di sekolah.

“Kami mendukung penuh, tapi semoga pemerintah juga memperhatikan fasilitas di sekolah, terutama di daerah-daerah yang minim sarana olahraga,” kata Wulan, seorang ibu di Surabaya.

Presiden Prabowo berharap kebijakan ini dapat melahirkan generasi muda yang sehat, kompetitif, dan berkarakter.

“Olahraga adalah jalan untuk membangun masa depan bangsa. Dengan tubuh yang sehat, jiwa yang kuat, dan semangat yang tinggi, kita bisa mencapai apa pun yang kita cita-citakan,” ujar Presiden dalam sambutannya.

Kebijakan ini menjadi salah satu langkah strategis pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekaligus mempersiapkan generasi emas Indonesia di masa depan. (clue)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *