Prabowo Soroti Potensi dan Tantangan Pertumbuhan Penduduk Indonesia di SPIEF 2025

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menjadi pembicara utama di forum ekonomi internasional The 28th St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF 2025) yang berlangsung di Rusia pada Jumat (20/6/2025). Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyampaikan tentang pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia setiap tahunnya. Ia juga menyebutkan bahwa sekitar 5 juta anak Indonesia dilahirkan setiap tahun, angka yang setara dengan populasi Singapura, negara tetangga Indonesia.

“Indonesia adalah negara dengan jumlah populasi terbesar keempat di dunia. Setiap tahun, lahir sekitar lima juta warga Indonesia baru, setara populasi Singapura dalam setahun. Dalam sepuluh tahun, jumlahnya dapat setara dengan sepuluh Singapura di Asia Tenggara,” ungkap Prabowo mengutip dari nasional.sindonews.com.

Selanjutnya, Presiden Indonesia menyampaikan bahwa pertumbuhan jumlah penduduk ini membawa peluang sekaligus tantangan besar bagi negara. Terutama dalam hal penyediaan kebutuhan hidup yang layak, pendidikan, serta layanan kesehatan masyarakat. Prabowo juga menegaskan bahwa tugas utama pemerintah adalah melindungi rakyat, menghindarkan mereka dari kelaparan, kemiskinan, dan penderitaan yang muncul akibat kondisi yang sulit.

“Ini memberi kita peluang besar, sekaligus tantangan besar, bagaimana memberi makan lima juta mulut baru setiap tahun, menyediakan lima juta tempat sekolah, layanan kesehatan, dan terutama pangan. Oleh karena itu, prioritas utama saya ketika memimpin Indonesia adalah: pertama, mencapai swasembada pangan. Kedua, swasembada energi. Ketiga, meningkatkan kualitas pendidikan agar masyarakat mampu bersaing di era abad 21. Dan keempat, mempercepat industrialisasi Indonesia,” ujarnya.

Lalu, Prabowo juga menyatakan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya. Namun jika sumber daya alamnya tidak dikelola dengan bijaksana, hal itu bisa menjadi kutukan.

“Negara kita kaya sumber daya alam, hutan luas, cadangan mineral, dan komoditas yang dibutuhkan dunia. Jika dikelola dengan bijak, ini adalah berkah; namun, jika diselewengkan, bisa menjadi kutukan,” ucapnya.(clue)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *