Prabowo Tanggapi Kritik Kabinet ‘Gemuk’: “Ndasmu, Yang Penting Hasilnya”

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menanggapi berbagai kritik terkait komposisi Kabinet Merah Putih yang di nilai terlalu besar atau ‘gemuk’.

Melihat pidatonya pada acara peringatan HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Centre (SICC), Bogor, Sabtu (15/2/2025), Prabowo menyampaikan bahwa ia tidak peduli dengan kritik tersebut selama hasil kerja kabinetnya bisa di rasakan masyarakat.

“Ada orang-orang pintar yang mengatakan bahwa kabinet ini terlalu besar atau gemuk. Ndasmu,” ucap Prabowo dengan nada berbisik dalam pidatonya.

Pernyataan tersebut di sampaikan sebagai respons terhadap tudingan bahwa kabinetnya, yang terdiri dari 48 menteri, 55 wakil menteri, serta sejumlah pejabat setingkat menteri, di anggap tidak efisien.

Prabowo Bandingkan dengan Negara Lain

Prabowo kemudian membandingkan kabinet Indonesia dengan negara lain, termasuk Timor Leste.

“Saudara-saudara sekalian, Timor Leste, jumlah penduduknya tidak sampai 2 juta orang, kalah sama Kabupaten Bogor, kabinetnya itu 28 orang,” kata Prabowo, mengutip Tempo.

Prabowo juga menyinggung negara-negara di Eropa yang masing-masing memiliki banyak kementerian.

“Kita (Indonesia) seluas Eropa. Eropa ada 27 negara. Dia punya 27 menteri keuangan, 27 menteri dalam negeri, 27 menteri luar negeri, 27 panglima,” ujarnya.

Menurut Prabowo, jumlah kementerian dan lembaga dalam kabinetnya masuk akal, mengingat luasnya wilayah dan tantangan yang di hadapi Indonesia sebagai negara besar.

“Nggak peduli saya disebut apa, yang penting hasilnya,” tegasnya.

Prabowo. Foto : Jatimnetwork

Kabinet “Gemuk” Terus Mendapat Kritik

Namun, kritik terhadap kabinet ‘gemuk’ ini terus berdatangan dari berbagai pihak. Organisasi PATTIRO, melalui Direktur Eksekutif Fitria, menilai langkah efisiensi anggaran oleh pemerintah justru bertolak belakang dengan pembentukan kabinet besar.

“Sejak awal, efisiensi yang dilakukan oleh pemerintah sudah salah kaprah. Pemerintah malah menyusun kabinet yang gemuk,” ujar Fitria dalam keterangan tertulis.

Hal senada datang dari Manajer Riset FITRA, Badiul Hadi, yang menilai kabinet ini tidak efisien di tengah terbatasnya anggaran negara.

“FITRA menyarankan Presiden Prabowo melakukan evaluasi kementerian/lembaga secara kelembagaan agar menghindari tumpang tindih fungsi, tugas, serta kewenangan,” kata Badiul.

Mengutip dari Tribunnews, di tengah kritik, Prabowo tetap optimistis bahwa kabinetnya mampu memberikan hasil sesuai harapan. Bahkan, ia menyatakan tidak akan mencalonkan diri lagi pada Pilpres 2029 jika program-program yang di janjikannya tidak berjalan.

“Kalau saya mengecewakan rakyat, saya malu untuk mencalonkan diri lagi,” kata Prabowo.

Pada acara HUT Partai Gerindra tersebut, Prabowo juga mengapresiasi dukungan Koalisi Indonesia Maju dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atas keberhasilannya memenangkan Pilpres 2024.

“Saya katakan di sini, kita berhasil karena kita didukung oleh Presiden ke-7. Hidup Jokowi!” ucap Prabowo yang disambut riuh tepuk tangan kader Gerindra.(clue)

baca juga : https://cluetoday.com/pakar-kebijakan-publik-pemangkasan-anggaran-tak-akan-efektif-jika-kabinet-terlalu-gemuk/

follow kami : https://www.instagram.com/cluetoday_?igsh=MWU2aHg0a3g2dHlvdg==

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *