Presiden Prabowo Siap Buka Jutaan Lapangan Kerja Baru Lewat Program Prioritas Nasional

JAKARTA — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk membuka jutaan lapangan kerja baru demi menekan angka pengangguran dan memperkuat ekonomi rakyat.

Hal itu disampaikan Presiden dalam rapat terbatas bersama jajaran menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta.

“Fokus pemerintah saat ini adalah memperluas kesempatan kerja, terutama di desa-desa, pesisir, dan sektor produktif. Kita ingin rakyat bekerja, berdaya, dan sejahtera,” ujar Presiden Prabowo dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Senin (15/9/2025).

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menjelaskan bahwa pemerintah menargetkan penciptaan ±2,9 juta lapangan kerja baru melalui program prioritas nasional. Target ini akan ditempuh lewat beberapa strategi utama:

Strategi Program Prioritas

• Koperasi Desa Merah Putih: Pemerintah akan membangun 80.000 koperasi desa yang diperkirakan menyerap sekitar 400.000 tenaga kerja baru.
• Peremajaan Perkebunan Rakyat: Program replanting tanaman perkebunan seluas 870.000 hektare diperkirakan membuka 1,6 juta lapangan kerja dalam dua tahun ke depan.
• Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP): Dari target awal 100 desa nelayan, pemerintah berencana mengembangkannya menjadi 4.000 titik KNMP dengan potensi penyerapan 200.000 tenaga kerja.
• Revitalisasi Tambak Pantura: Perbaikan tambak seluas 20.000 hektare akan membuka 132.000 lapangan kerja baru.
• Modernisasi 1.000 Kapal Nelayan: Program ini diproyeksikan menciptakan hampir 600.000 lapangan kerja tambahan.

“Program prioritas ini tidak hanya menyerap tenaga kerja, tetapi juga meningkatkan produktivitas sektor riil, khususnya pertanian, perikanan, dan UMKM,” jelas Teddy dalam keterangan tertulis dikutip dari Indonesia.go.id.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira, menilai program penciptaan jutaan lapangan kerja ini merupakan langkah positif. Namun ia mengingatkan agar pemerintah memastikan kualitas pekerjaan yang diciptakan tidak hanya bersifat informal.

“Kalau mayoritas pekerjaan baru hanya informal dengan upah rendah, maka dampaknya pada kesejahteraan masyarakat akan terbatas. Pemerintah perlu memperkuat aspek pelatihan tenaga kerja, regulasi, dan dukungan modal agar program ini benar-benar berkelanjutan,” ujar Bhima kepada CNBC Indonesia, Minggu (14/9/2025).

Dengan realisasi target tersebut, angka pengangguran terbuka yang saat ini berada di kisaran 4,8 persen diyakini bisa ditekan. Pemerintah optimistis program prioritas ini juga mampu menjaga pertumbuhan ekonomi nasional di atas 5 persen per tahun.

“Jika jutaan lapangan kerja ini benar-benar terealisasi, dampaknya bukan hanya pada pengurangan pengangguran, tapi juga peningkatan daya beli masyarakat dan pemerataan ekonomi,” kata ekonom senior Universitas Indonesia, Fithra Faisal. (clue)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *