JAYAPURA – Kitong Bisa Foundation (KBF) telah memulai uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini menyediakan menu lengkap dengan komposisi yang memenuhi standar, dengan estimasi biaya per porsi sekitar Rp 10 hingga Rp 14 ribu.
KBF mengadakan program makan bergizi gratis untuk sekitar 80 anak pada setiap pertemuan di Merauke, Papua Selatan. Uji coba program ini telah dilaksanakan sejak bulan Juli 2024.
Selain itu, Kitong Bisa Foundation (KBF) Indonesia juga telah memulai Indonesia Food Security Review (IFSR), sebuah lembaga yang telah berkolaborasi dengan pemerintah untuk melakukan studi mengenai pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis.
Tentunya, sasaran dari uji coba program makan bergizi gratis dari KBF Indonesia ini adalah anak-anak kurang mampu yang secara aktif mengikuti kegiatan literasi di KBF Indonesia.
“Menu yang kami sediakan mengikuti arah standar yang telah ditetapkan oleh IFSR, berdasarkan kerangka kerja sama kami, yakni beras, telur, ikan lele, sayur kacang, kangkung sebagai makanan minimum. Beberapa kali kami juga memberikan susu dan buah sebagai pendamping dari makanan yang kami berikan,” ungkap Risa Maulegi selaku manager program uji coba makan bergizi gratis di Papua.
KBF Indonesia juga memberikan pemberdayaan kepada ibu-ibu dan orang tua siswa melalui pemberian anggaran yang pencairannya diawasi secara bertahap.
Selain itu, KBF Indonesia juga menyediakan panduan menu dan standar penyediaan yang langsung diarahkan oleh Indonesia Food Security Review (ISFR). Sumber pangan yang digunakan, seperti sayuran dan lauk pauk, diperoleh dari hasil produksi masyarakat, terutama yang bekerja sebagai petani dan nelayan.
Selain itu, KBF Indonesia juga melaksanakan program intervensi untuk meningkatkan motivasi belajar, yang diukur melalui peningkatan tingkat literasi anak-anak yang diajarnya. Dengan menjalin kerja sama dengan Badan Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Papua, KBF Indonesia menyelenggarakan program pembelajaran baca tulis guna mengurangi angka buta huruf.
“Hasilnya adalah siswa dan siswi kami, karena adanya Makan Bergizi Gratis, jadi rajin mengikuti sesi-sesi kelas kami, dan belajar baca tulis dengan lebih termotivasi. Dalam waktu tiga bulan, terjadi peningkatan angka literasi hingga 33 persen, yang kami ukur dan audit bersama pemerintah daerah,” ungkap Risa Maulegi.
KBF Indonesia tentunya berharap agar intervensi serta program makan bergizi gratis ini dapat terus berjalan di Papua dan seluruh wilayah Indonesia timur, guna mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan visi Presiden Prabowo Subianto.(clue)