Subang–Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, menerbitkan surat edaran yang meminta para Aparatur Sipil Negara (ASN) atau pegawai di lingkup Pemkab Subang agar setiap hari Rabu menggunakan transportasi umum.
Hal ini tertuang dalam surat edaran nomor 13 tahun 2025. Reynaldy menyebut, penggunaan transportasi umum disaat berangkat ke tempat kerja, pelaksanaan tugas, dan pulang dari tempat kerja.
Di hari pertama, Rabu (01/10/25), uji coba dikhususkan hanya untuk pegawai yang berkantor di lingkup Setda Subang, BP4D, BKAD, Disarpus, dan Bapenda.
Pantauan Cluetoday, sejumlah ASN datang menaiki angkot maupun ojek online. Namun, masih terdapat pula yang menggunakan kendaraan pribadi.
Fahadila Fahrurozi Remi, Kepala Bidang Pelayanan dan Penetapan Badan Pendapatan Daerah Subang, menyebut program ini membuat dirinya lebih dekat dengan masyarakat.
Ia memilih berjalan kaki dari rumahnya menuju kantor Bapenda. Ia cerita, disaat jalan kaki, bisa bertegur sapa dengan masyarakat ataupun sejawat ASN lainnya.
“Kayak saya jalan kaki, sehat juga ya. Kemudian Disapa sama warga di sini. Jadi kita lebih dekat secara emosional,” ujarnya.
Imbauan Bupati ini ditanggapi positif para pengendara angkot dan ojol. Rokhman Hidayat, salah satu pengendara Ojol berharap, kebijakan ini tidak hanya di hari Rabu saja, namun diperluas ke hari-hari lain.
“Terimakasih Pak Bupati, Pak Reynaldy. Kalo bisa jangan seminggu sekali. Beberapa kali lah,” harapnya.
Program tersebut dimulai Rabu, 1 Oktober 2025. Reynaldy juga meminta Kepala perangkat daerah melakukan pengawasan kepatuhan para pegawainya.
Setiap ASN harus swafoto sebagai bukti bahwa mereka patuh terhadap Bupati. Meski belum ada sanksi bagi yang tidak patuh. Selain itu, wajib dipublikasi di akun media sosial masing-masing perangkat daerah.
“Sebagai upaya mengajak masyarakat turut serta menggunakan angkutan umum dalam beraktivitas,” ujarnya.
Momentum Perbaikan Transportasi Umum
Gerakan naik transportasi umum setiap hari Rabu perlu disambut jadi momentum perbaikan layanan. Perbaikan ini meliputi perbaikan fasilitas dan layanan.
Pantauan Cluetoday, beberapa fasilitas, seperti Halte kondisinya cenderung tak dirawat. Terlihat di depan Halte jalan Otista
Tampak halte terhalang pedagang kali lima ataupun kendaraan roda dua milik Ojol yang mangkal.
Tak hanya halte, kejelasan trayek angkot dari titik keberangkatan ASN mendesak dilakukan singkronisasi.
Salah satu pejabat utama di Setda Subang cerita, ada beberapa ASN yang terlambat akibat tidak adanya transportasi umum di dekat rumah mereka atau terlalu lama menunggu. Mereka terlambat tiba ke kantor.
“Ujicoba di Rabu ini jadi penting untuk melihat titik-titik kumpul ASN,” ujarnya.
Sehingga, diperlukan Rencana Induk Transportasi untuk mengakomodir kebutuhan mobilitas masyarakat, termasuk ASN, serta mengurangi polusi, dan kemacetan lalulintas.
Efek dominonya diharapkan para pelaku usaha transportasi umum sejahtera dan keselamatan para pengguna transportasi tetap terjamin.

