SUBANG – Kasus tragis pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang, masih menjadi sorotan publik.
Rara Istiati Wulandari, yang dikenal dengan panggilan Rara Indigo, telah menjadi perhatian khusus setelah namanya mencuat berkat kejadian di Sirkuit Mandalika saat MotoGP Indonesia tahun 2022.
Pada Kamis (18/102023), Rara Indigo mengunjungi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dari kasus pembunuhan yang menimpa ibu bernama Tuti dan anaknya Amelia di Ciseuti, desa Jalancagak, kecamatan Jalancagak, Subang.
Rara Indigo, begitu ia akrab disapa, mengatakan dirinyatiba di lokasi tersebut dengan tujuan melakukan ritual dan berinteraksi dengan keluarga korban sebagai tanda silaturahmi.
Rumah yang menjadi saksi bisu kekejaman yang terjadi pada 18 Agustus 2021 lalu menjadi tempat dimana Rara memulai ritualnya. Ritual Rara Indigo dimulai dengan pembakaran dupa berjumlah ganjil, yang katanya memiliki makna khusus.
Selain mengunjungi TKP, Rara juga mendatangi makam untuk berziarah kepada korban sekaligus mengungkapkan perasaan syukur bahwa setelah dua tahun berlalu, kasus ini akhirnya terungkap.
“Saya datang ke sini hanya untuk silaturahmi dengan keluarga korban dan mengunjungi makam mereka. Tentu saja, saya merasa bersyukur bahwa kasus ini telah terungkap setelah dua tahun berlalu,” kata Rara.
Rara Indigo juga membagikan hasil penerawangannya yang mengungkap bahwa kasus ini terkait dengan cinta segitiga, sesuai dengan ramalannya tahun sebelumnya.
Selain itu, Rara juga menyatakan keyakinannya bahwa salah satu tersangka, yakni Danu, berada di TKP saat peristiwa terjadi, meskipun pelaksanaan tindakan keji tersebut dilakukan oleh ayahnya.
Namun, Rara mengingatkan bahwa semua pandangan ini hanya merupakan pandangan pribadinya, dan ia menyerahkan semuanya kepada alam semesta untuk membuktikan kebenarannya.
“Tanpa bermaksud untuk menuduh tapi seperti itu penerawangan saya, biarlah semesta yang menjawab dan membuktikan. Kita doakan saja semoga kasus ini bisa terungkap secara terang benderang” imbuhnya.
Dia berharap agar kasus ini segera terungkap sepenuhnya, dan kebenarannya akan segera terungkap.
Pada kunjungan pertamanya satu tahun yang lalu, Rara juga melakukan ritual serupa di TKP dan mengklaim bahwa ia berkomunikasi dengan arwah kedua korban, Tuti Suhartini dan Amelia Mustika Ratu.
Namun, ia membeberkan keyakinannya bahwa pelaku sejati pembunuhan tersebut adalah seorang nenek-nenek yang telah meninggal dunia, dan ayah Amelia juga mengetahui hal ini. (clue)