Oleh : Annas Ahmad Laduni, Kader HMI Subang
Kader HMI Cabang Subang
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan organisasi yang telah melahirkan banyak sekali kader-kader yang unggul, kiprah HMI tidak akan lepas sepanjang perjalanan pembangunan bangsa ini.
Sebagai organisasi mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Islam mempunyai tanggung jawab besar dalam usaha mencetak generasi yang unggul dengan pola perkaderan dalam membentuk profil individu kader yang memiliki jadi diri muslim intetelegensi dan profesional.
Himpunan Mahasiswa Islam yang berfungsi sebagai organisasi kader, memiliki konsentrasi penuh beban perkaderan disetiap gerakan aktivitasnya, segala usaha yang dilakukan organisasi sudah selayaknya mengarah kepada proses perkaderan yang mengedepankan pengembangan potensi kadernya, dalam membangun pengembangan potensi kader tentu harus memiliki plat form perkaderan yang sesuai dengan perkembangan zamannya.
Oleh karena itu, perkaderan yang inovatif dan dinamis serta berkelanjutan sebagai usaha mewujudkan mission HMI. Yakni, “Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi, yang bernafaskan islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT”. (Tujuan HMI pasal 4 AD HMI).
Secara teknis upaya untuk mewujudkan pencapaian tujuan HMI harus ditentukan secara operasional dalam rancangan disetiap program kerja dalam semua jenjang organisasi dari komisariat hingga PB berdasarkan tugas pokok dan fungsi masing-masing.
Tentunya perjalanan kaderisasi ditubuh HMI ini tidak berjalan semulus yang diharapkan, tidak harus menutup mata dan telinga bahwa HMI saat ini sedang mengalami degradasi perkaderan.
Mundurnya tradisi diskusi diberbagai sudut kampus sudah sangat terlihat, yang seharusnya kader HMI lah yang memplopori kegiatan-kegiatan diskusi disudut-sudut kampus tersebut, sehingga dengan kondisi tersebut, tradisi intelektual ditubuh HMI tidak berdampak siginifikan bagi berjalanannya roda organisasi.
Reckrutmen perkaderan yang begitu susah, kenapa hal ini bisa terjadi? padahal nama besar HMI begitu jelas yang dikatakan sebagai organisasi mahasiswa Islam terbesar di Indonesia. dan juga pola pengembangan potensi setiap indinidu kader belom mampu diberdayakan dan diwadahi oleh HMI sendiri.
Menyikapi hal tersebut, tentunya HMI Cabang Subang harus mempunyai gagasan khusus untuk menjawab problematika perkaderan yang terjadi di HMI Cabang Subang.
Langkah-langkah strategis untuk menjawab problematika perkaderan HMI Cabang Subang saat ini tentunya revitalisasi tradisi kader HMI dalam penguatan intelektual harus terus dilakukan untuk menjawab segala problematika perkaderan yang terjadi dari pengembangan sumber daya organisasi dan juga sebagai ikhtiar untuk menjawab sosio cultural yang terus berkembang.
Tradisi intelektual bisa dibangun dari pengkajian pengetahuan yang diperoleh dari hasil forum diskusi, forum-forum training yang telah dilaksanakan sebagai proses pengembangan intelektual yang tidak hanya berakhir di forum diskusi tetapi juga harus berkesinambungan secara terus menerus hingga menjadi program kembali dari hasil forum training tersebut sebagai langkah rencana tindak lanjut yang konkret.
Proses pengembangan organisasi yang memiliki value yang sangat besar dan juga mampu melihat kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, ini menjadi salah satu dasar dalam proses rekrutmen perkaderan.
Sehingga HMI mempunyai bargaining yang bagus dikalangan mahasiswa-mahasiswa.
Pengembangan dan pemberdayaan potensi kader harus diwadahi oleh LPP (Lembaga Pengembangan Profesi) yang sehat, sehingga potensi kader bisa diberdayakan dan penguatan skill individu yag ditopang dengan baik akan menjadi bekal untuk kader tersebut ketika terjun keranah profesional.
Idealnya, perkembangan organisasi harus identik dengan sebuah metamorphosis yang kontinu yang terus berkambang menuju kemajuan dan kesempurnaan secara terus menerus, dan hal ini sebagai cita-cita bersama.