Jakarta – Para pemimpin negara-negara Barat bersama dengan Kyiv terus menekan Rusia untuk menyetujui gencatan senjata selama 30 hari dengan Ukraina. Namun, Rusia dengan tegas menolak tekanan tersebut, sebagaimana penyampaian Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Mengutip dari Sindonews, menurutnya, Moskow telah menawarkan gencatan senjata tiga hari sebelumnya, tetapi tidak ada respons dari pihak Ukraina.
“Sebenarnya, beberapa hari yang lalu, [Presiden Rusia Vladimir] Putin mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari,” ujar Peskov.
Peskov juga mengkritik sikap Ukraina yang tidak memberikan tanggapan terhadap tawaran tersebut.
“Apakah Anda mendengar reaksi dari Kyiv? Tidak, kami juga tidak mendengarnya,” tegasnya.
Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan melalui platform X bahwa negara-negara Barat sepakat menuntut Rusia untuk menyetujui gencatan senjata penuh dan tanpa syarat yang akan dimulai pada Senin, 12 Mei 2025, dan berlangsung setidaknya selama 30 hari.
“Bersama-sama, kami menuntut ini dari Rusia,” tulis Zelensky.
Mengutip dari CNBC Indonesia, jika Moskow menolak, negara-negara Barat berencana menerapkan sanksi yang lebih kuat pada sektor energi dan perbankan Rusia. Zelensky juga mengungkapkan bahwa Uni Eropa sedang mempersiapkan paket sanksi ke-17 yang akan diselaraskan dengan langkah dari Inggris, Norwegia, dan Amerika Serikat.
Menanggapi tekanan tersebut, Kremlin menegaskan sedang mengevaluasi perkembangan terbaru.
“Kami harus memikirkannya. Kami memiliki posisi kami sendiri,” jelas Peskov.
Sementara itu, dalam pertemuan tingkat tinggi di Kyiv, pemimpin Inggris, Prancis, Jerman, dan Polandia menyerukan gencatan senjata tanpa syarat.
“Kami semua di sini, bersama dengan AS, meminta Putin untuk keluar. Jika dia serius mengenai perdamaian, maka dia memiliki kesempatan untuk menunjukkannya sekarang,” kata Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.
Namun, dalam sebuah konferensi pers di Kremlin, Presiden Rusia Vladimir Putin menolak seruan gencatan senjata tersebut.
Putin menyatakan bahwa Rusia tetap terbuka untuk negosiasi dan mengusulkan pertemuan antara delegasi Rusia dan Ukraina di Istanbul pada Kamis mendatang untuk memulai pembicaraan.
“Kami tidak mengesampingkan bahwa selama negosiasi ini kita akan dapat menyetujui gencatan senjata baru,” ujar Putin(clue)
Baca juga : Paus Leo XIV Ungkap Alasan Pemilihan Nama Kepausan dan Serukan Penerusan Jejak Paus Fransiskus
Follow kami : https://www.instagram.com/cluetoday_?igsh=MWU2aHg0a3g2dHlvdg==