Sah! Ujang “Ucok” Sutrisna Jadi Ketua  KONI Subang 

SUBANG–Ujang “Ucok” Sutrisna resmi menjadi ketua umum KONI Subang. Ucok berhasil terpilih dalam Musyawarah Olahraga (Musorkab) Kabupaten Subang Tahun 2024. Ucok meraih 26 suara dari para anggota KONI.

Ucok berhasil menyisihkan Ahmad Sobari yang meraih 5 suara dan Cecep Mulyono 18 suara. Musorkab tersebut digelar pada Sabtu (20/07/2024) di Sawala Ageung, Hotel Laska Subang.

Dalam paparan visi-misinya, mantan Sekwan DPRD Subang ini berjanji akan melakukan sejumlah langkah untuk mencari pendanaan untuk KONI Subang. Selain itu, ia berjanji akan memberikan bantuan operasional untuk setiap Cabor sebesar Rp 50 juta. 

“BOP dan BOK Cabor akan saya tambah dari Rp 20 juta jadi Rp 50 Juta,” ujar Ucok dihadapan peserta Musorkab. 

Dalam Musorkab KONI Subang, forum tertinggi KONI tersebut sempat alot. Ucok sempat dinyatakan tidak lolos administrasi oleh tim penjaringan. Akibatnya, hujan intrupsi mewarnai jalannya forum. Dalam putusan forum, akhirnya Ucok dinyatakan lolos sebagai calon ketua KONI. 

Kepada Cluetoday, dirinya ingin membawa KONI Subang lebih mandiri dan profesional. Selama ini, menurutnya KONI masih bergantung pada anggaran APBD Subang. Kedepan, menurut Ucok, pemimpin KONI harus kreatif menciptakan peluang sumber-sumber anggaran.

“Saat ini KONI masih tergantung ke APBD Subang. Saya ingin ada sumber lain. Tau sendiri APBD kita sering defisit. Di tengah kebutuhan masyarakat seperti infrastruktur yang lebih mendesak,” ujar Ucok.

Posisi KONI sebagai organisasi resmi yang menaungi cabang olahraga (Cabor), menjadi potensi untuk mendapatkan anggaran yang maksimal untuk pembinaan olahraga. Ia memberikan opsional melalui kerjasama Program CSR (Corporate Social Responsibility), bantuan APBN maupun Bantuan Provinsi.

Selain itu, Ia menyadari bahwa sekarang sudah di era Industri Olahraga. Sehingga, KONI perlu menangkap kesempatan tersebut dengan menyiapkan program kerja yang relevan dan kreatif.

“Kita jangan stagnan saja. Tidak sekadar event ke event. Olahraga sekarang sudah menuju profesionalisme. Kemandirian Cabor dan atlet perlu kita siapkan,” ungkapnya.

Ia mengibaratkan KONI adalah holding olahraga. Menurutnya, fungsi KONI adalah fasilitasi cabor. Tak berbeda fungsi saat dirinya menjadi Sekretaris Dewan DPRD. Ucok bahkan berjanji, tidak akan ada Cabor yang di-‘anak emaskan’.

“Tidak ada tebang pilih. Semuanya akan diperhatikan sesuai dengan kebutuhan dan proporsional Cabor,” kata Ucok.

Kesejahteraan Atlet hingga Pensiun

Ucok menceritakan, sering terjadi pencaplokan atlet asal Subang oleh daerah lain maupun sebaliknya. Terlebih menjelang multi event seperti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov). Sehingga perlu program pembinaan atlet jangka panjang dengan dibarengi pemenuhan kesejahteraannya.

“Atlet yang ada di Kabupaten Subang, kita ingin dilindungi dengan BPJS. Kenapa tidak? Akan kita proteksi,” harapnya.

Tak hanya selama atlet masih aktif di olahraga, di masa pensiun pun atlet harus diperhatikan. Hal tersebut menurut Ucok, sebagai bentuk pengakuan dan apresiasi terhadap prestasi atlet.

Dirinya akan membentuk lembaga atau yayasan khusus mengurusi hal tersebut. Ia terinspirasi dari ketua PSSI, Erick Thohir, yang membentuk Yayasan Bakti Sepakbola.

“Kita membuat lembaga tertentu yang bisa melindungi para atlet. Sementara sudah ada perhatian, tapi belum maksimal,” ujar Ucok.

“Kita menyempurnakan yang belum sempurna. Memperbaiki yang belum baik. Kita tingkatkan kualitas yang belum bagus,” tambahnya. (cep/clue)

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *