Subang – Berkunjung ke Desa wisata Mekar Wangun Harja, Kecamatan Ciater, Subang jangan lupa untuk mencicipi Sambal Papagan. Kuliner ini cukup unik karena berbahan dasar dari kulit kayu kalijaran yang hanya ada di desa tersebut.
Dinamakan papagan karena proses pembuatannya yang ditumbuh untuk menghaluskan beberapa bahan, termasuk kulit kayunya.
“Papagan merupakan sebutan warga untuk menumbuk. Jadi sambal papagan itu, sambal yang ditumbuk, namun menjadi khas di Desa Wisata Mekar Wangun Harja untuk sambal papagan,” ujar Publik Relation Desa Wisata Mekar Wangun Harja, Sabtu (7/1/2023).
Dia menjelaskan, makanan ini memiliki khasiat, yakni dapat memperkuat rahim prempuan dan meningkatkan stamina pria.
Warga desa biasa membuat Sambal Papagan saat ada orang melahirkan. Disantap 40 hari usai sang ibu melahirkan.
“Bagi perempuan, sambal papagan berkhasiat menguatkan rahim. Kalau bagi laki-laki untuk menambah stamina,” ujarnya.
Sambal Papagan ini tidaklah pedas, melainkan lebih mengarah ke hangat dengan cita rasa rempah.
Selain kulit kayu kalijaran, bahan lain yang digunakan, yakni sedikit cabai areuy, sereh, kemangi, lada, terasi, jahe, kencur, gula merah, dan bawang merah.
Pengunjung bisa menikmati sambal papagan ini dalam bentuk nasi goreng. Warga Desa Mekar Wangun Harja mengombinasikan sambal tersebut dengan nasi goreng.
“Untuk sambal papagan memang tidak diproduksi secara massal untuk dijual, karena keterbatasan bahan baku. Tapi masih bisa menyediakan di tempat apabila ada wisatawan yang datang,” katanya.
Desa Wisata Mekar Wangun Harja menjadi salah satu proyek pengembangan Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University dan program Urban Village.
Giofany dan beberapa mahasiswa Universitas Telkom menggelar ekspo beberapa waktu lalu untuk mengenalkan keunikan dari desa tersebut dan menggenjot kunjungan wisatawan.