Seorang Guru Perempuan Kibarkan Bendera Merah Putih di Langit Subang

SUBANG – Suasana semarak menyelimuti perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang menginjak usia 78 tahun. Seorang Guru perempuan berhasil mengibarkan bendera merah putih di langit Subang.

Dalam momen menyambut HUT kemerdekaan RI, sorotan tak hanya tertuju pada gemerlap acara resmi, melainkan juga pada aksi luar biasa dari seorang pahlawan modern yang tak bisa diabaikan.

Pada tanggal 15 Agustus 2023, seorang guru, Ninuk Susanti, menciptakan gebrakan yang menggetarkan. Tidak hanya sekadar mengibarkan Bendera Merah Putih, ia melakukannya di tempat yang tak biasa: di angkasa.

Ninuk Susanti, seorang guru ekonomi di SMA Negeri 1 Subang yang telah mengarungi 56 tahun perjalanan hidupnya, membuktikan bahwa semangat juang tak ada tandingannya.

Dia bukanlah seorang yang mundur meski waktu telah membentuk kerutan-kerutan di wajahnya. Kiprahnya yang menginspirasi mencapai puncak saat ia, yang juga pilot paralayang berpengalaman, melambungkan Bendera Merah Putih ke langit.

Tidak seperti hari-hari biasanya yang dihabiskan di ruang kelas, kali ini Ninuk bersiap mengarungi langit biru Ciater, Subang, Jawa Barat, dengan selembar bendera setia yang berkibar dalam genggaman tangannya. Meskipun menghadapi tantangan yang berbeda, semangatnya tetap berkobar. Dengan cekatan dan keberanian seorang pionir, ia merentangkan sayap-sayapnya di angkasa.

Bukan hanya sebagai seorang guru yang memimpin kelas, Ninuk telah membuktikan bahwa perempuan mampu membawa harapan dan inspirasi setinggi langit biru. Bendera yang berkibar di udara bebas bukanlah sekadar simbol kemerdekaan, tetapi juga simbol keteguhan dan semangat perempuan dalam menggapai cita-cita.

Ia mengatakan bahwa aksi mengibarkan bendera ini melalui paralayang memiliki dimensi makna yang dalam, mengingatkan kita akan jasa-jasa perempuan dalam membangun negeri ini.

“Jika pada saat jaman kemerdekaan, para pejuang harus bertaruh jiwa dan raga. Maka dalam era kemerdekaan ini kita bisa isi dengan hal yang positif” Ujar Ninuk.

Tentu saja, perjalanan ini tak luput dari persiapan yang matang. Dengan hati-hati, ia memastikan setiap persiapan terencana dengan baik dan alat terbangnya beroperasi dalam kondisi prima. Lalu, dengan mantap, ia meluncur dari puncak Ciater.

Pemandangan tak terlupakan terjadi saat Ninuk meliuk-liuk di udara, membawa bendera dalam perjuangan melawan hembusan angin. Kemenangannya saat berhasil mengibarkan bendera tersebut melambangkan bahwa semangat perjuangan tak pernah bisa dihentikan oleh ruang dan waktu. Aksi heroiknya ini mengingatkan kita akan kemerdekaan yang harus tetap dijaga dan dirayakan dengan pengorbanan dan dedikasi.

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *