JAKARTA – Ayatullah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran, akhirnya muncul dari persembunyiannya pada Kamis (26/6/2025), setelah hampir dua minggu bersembunyi sejak Israel melancarkan Operasi Rising Lion. Dalam pidato yang disiarkan di televisi nasional, Ayatullah Ali Khamenei menyatakan bahwa Iran telah meraih kemenangan atas Israel dan menampar wajah kepada Amerika Serikat (AS).
“(Iran) menang dan, sebagai balasannya, memberikan tamparan tangan ke wajah Amerika,” ungkap Ayatullah Ali Khamenei pada pidato publik pertamanya sejak perang 12 hari lawan Israel.
Selanjutnya, pernyataan itu disampaikan setelah serangan militer besar yang dilakukan oleh Israel dan Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas nuklir Iran. Dalam operasi bersama tersebut, tiga situs utama pengayaan nuklir Iran. Yakni Fordo, Natanz, dan Isfahan mengalami kerusakan parah. Selain itu, sejumlah ilmuwan nuklir Iran juga dilaporkan meninggal dunia.
Namun, Iran menolak tuduhan bahwa ketiga situs nuklir tersebut mengalami kerusakan serius, dengan menyatakan bahwa bom penghancur bunker GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP) yang ditembakkan oleh pesawat jet siluman B-2 Amerika hanya merusak pintu masuk saja dengan dampak yang tergolong dangkal. Selain itu, pemimpin tertinggi Iran juga menuding Donald Trump, Presiden Amerika Serikat (AS), sebagai sosok yang terlalu fokus pada pencitraan.
“AS menyerang situs nuklir, tetapi tidak dapat mencapai banyak hal. Presiden AS Trump perlu menunjukkan kehebatannya,” ujar pemimpin berusia 86 tahun itu.
Gencatan Senjata Berlaku, Perang Masih Berlanjut
Sebelumnya, pada malam Senin (23/6/2025), Donald Trump mengumumkan adanya gencatan senjata antara Iran dan Israel. Namun, hanya beberapa jam kemudian, kedua negara tersebut masih terlibat baku tembak dan saling tuduh atas pelanggaran gencatan senjata.
Donald Trump kemudian menegur kedua pihak, terutama Israel, dengan memerintahkan pilotnya kembali dan melarang jet tempur Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melakukan serangan udara ke Iran. Sementara itu, sejak 13 Juni 2025, Israel telah melancarkan Operasi Rising Lion yang melibatkan ratusan rudal yang ditembakkan ke berbagai lokasi di Iran.
Kemudian, Garda Revolusi Iran (IRGC) merespons serangan tersebut dengan mengerahkan senjata andalan mereka, termasuk rudal hipersonik Haj Qassem, rudal balistik Sejjil, serta drone Shahed. Selama konflik berdurasi 12 hari antara Iran dan Israel berlangsung, Ayatullah Ali Khamenei dikabarkan bersembunyi di bunker guna menghindari serangan.(clue)