WASHINGTON — Pemerintah Amerika Serikat resmi mengakhiri shutdown setelah kebuntuan anggaran selama 43 hari yang melumpuhkan layanan publik nasional.
Senat dan DPR sepakat mengesahkan rancangan undang-undang pendanaan sementara pada Senin, 10 November 2025.
RUU itu membuka kembali seluruh lembaga federal hingga 30 Januari 2026, mengutip Reuters dan The Washington Post.
Senat memberi 78 suara setuju dan 20 menolak, lalu Presiden Donald Trump langsung menandatangani rancangan tersebut di Gedung Putih.
Trump menyebut kesepakatan ini sebagai langkah realistis menjaga stabilitas ekonomi dan keberlanjutan pelayanan publik.
“Kita butuh stabilitas agar pegawai dan ekonomi nasional bergerak lagi,” ujar Trump, mengutip Reuters.
Pemimpin mayoritas Senat Chuck Schumer menyebut hasil ini kemenangan bagi rakyat Amerika.
“Shutdown terpanjang dalam sejarah berakhir, rakyat akhirnya bisa bernapas lega,” katanya dalam konferensi pers.
Shutdown enam minggu menyebabkan 800 ribu pegawai federal kehilangan pendapatan dan menghentikan banyak proyek pemerintah.
Menurut Associated Press, ekonomi AS kehilangan US$ 10–14 miliar karena penurunan konsumsi dan gangguan logistik nasional.
Pengamat politik Elaine Kamarck dari Brookings Institution menilai keputusan ini penting menjelang tahun politik 2026.
“Tekanan publik membuat dua kubu menurunkan ego politik. Rakyat butuh hasil, bukan drama,” ujarnya.
Pegawai federal akan kembali bekerja pekan depan dan menerima gaji tertunda. Namun, Kongres masih harus menyepakati anggaran jangka panjang sebelum Januari 2026. (clue)

