Jakarta – Pemerintah akan menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Ramadan 2025 pada hari ini di Auditorium Haji Mohammad Rasjidi, Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta Pusat. Informasi ini di sampaikan oleh Kemenag melalui akun Instagram resminya pada Jumat (28/2/2025).
Mengutip dari Kompas, sidang isbat akan terdiri dari tiga tahap utama. Pertama, pemaparan posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai lokasi pemantauan di Indonesia. Ketiga, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan di umumkan kepada publik.
Pemantauan hilal akan berlangsung di 125 titik di seluruh Indonesia, yang akan menjadi dasar penetapan awal Ramadan. Berdasarkan perhitungan astronomi, ijtimak terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, pukul 07.44 WIB, dengan ketinggian hilal di atas ufuk berkisar antara 3° 5,91′ hingga 4° 40,96′.
Sidang isbat akan di pimpin oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar dan di hadiri oleh perwakilan ormas Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI), BMKG, ahli falak, serta wakil dari DPR dan Mahkamah Agung.
Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025, berdasarkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Selain itu, Muhammadiyah juga menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1446 H pada Senin, 31 Maret 2025, mengutip dari detik.

Rangkaian Sidang Isbat
- 16.30 WIB: Seminar posisi hilal (terbuka untuk umum dan live streaming di YouTube Bimas Islam TV)
- 18.30 WIB: Pelaksanaan sidang isbat (tertutup)
- 19.05 WIB: Konferensi pers penetapan 1 Ramadan 1446 H (live di YouTube Kemenag RI)
Sidang Isbat menjadi pedoman resmi pemerintah dalam menetapkan awal bulan Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah, sesuai dengan Fatwa MUI No. 2/2004. Penetapan di lakukan dengan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan).
Pengumuman hasil sidang isbat umumnya di lakukan pada malam hari, sekitar waktu salat Isya, sehingga umat Islam dapat segera mengetahui apakah salat tarawih bisa dilakukan pada malam itu atau tidak.
Menurut data astronomi, ijtimak terjadi pada pukul 07.44 WIB dengan ketinggian hilal antara 3° 5,91′ hingga 4° 40,96′. Perhitungan ini hampir memenuhi kriteria MABIMS, yang mensyaratkan ketinggian hilal minimal 3 derajat dengan elongasi 6,4 derajat.
Mengutip dari Tempo, Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadan pada Sabtu, 1 Maret 2025, berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal. Perhitungan mereka menunjukkan bahwa hilal sudah wujud pada saat matahari terbenam, dengan ketinggian di Yogyakarta mencapai +04° 11’ 08”.
Namun, faktor astronomi seperti kehadiran Saturnus dan Merkurius di sekitar hilal dapat mempersulit pengamatan langsung. Oleh karena itu, pemantauan akan dilakukan di 125 titik di seluruh Indonesia, dengan Jawa Timur memiliki jumlah lokasi terbanyak (29 titik), diikuti oleh Sumatera Barat (19 titik) dan Jawa Barat (11 titik).
Hasil resmi Sidang Isbat akan diumumkan sekitar pukul 19.00 WIB atau lebih. Sehingga masyarakat dapat menyesuaikan ibadah mereka sesuai dengan keputusan yang diumumkan.(clue)
Baca juga : https://cluetoday.com/gaji-dirut-pertamina-patra-niaga-dan-kasus-korupsi-yang-menjeratnya/
Follow kami : https://www.instagram.com/cluetoday_?igsh=MWU2aHg0a3g2dHlvdg==