“Kita sudah repot dengan tugas mengajar, kalo harus mengatur sistem distribusi, kami para guru kewalahan,”
Ucap Eni Yuniati, Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan SMPN 1 Kalijati, ketika menjawab soal siapa yang akan mengurusi mekanisme Makan Bergizi Gratis (MBG) di waktu ISOMA (Istirahat Solat Makan). Pasalnya, waktu isoma hanya 1 jam sebelum jam Pelajaran terakhir.
Pemerintah dengan serius mengatur mekanisme program MBG dari mulai nilai gizi, harga, waktu dan segala hal terkait penyediaan program tersebut. Namun, hal yang luput dari perhatian adalah bagaimana pihak sekolah mengatur mekanisme.
Dengan jumlah 1.095 siswa dan waktu istirahat satu jam, harus sudah mencakup proses distribusi kepada seluruh siswa, makan dan pengumpulan alat makan. Belum lagi, waktu untuk pelaksanaan solat dzuhur harus sudah selesai pukul 13.00 WIB.
Para guru khawatir jika jam pelajaran terakhir akan terganggu dengan berbagai alasan siswa. Sangat besar kemungkinannya, MBG dijadikan alasan untuk mengulur jam pelajaran terakhir.
Siswa Bergantian Menjadi Penanggungjawab
Beruntungnya, siswa SMP dan SMA merupakan siswa yang sudah tergolong remaja. Para guru dapat melibatkan peran siswa untuk menjadi penanggungjawab distribusi dan pencatatan jumlah siswa.
“Setiap hari harus ada koordinasi jumlah siswa yang masuk ke pihak penyedia,” kata Eni.
Update jumlah siswa yang masuk sekolah harus ada setiap pagi, agar pihak penyedia dapat mengirim porsi makan sesuai jumlah siswa.
Eni mengatur, dari 32 siswa yang ada dikelas, 4 orang akan menjadi penanggungjawab. Entah akan dibagi berdasarkan absen atau tempat duduk. Para siswa dapat lebih mengenal susunan kelas dengan lebih baik.
Sebagai kesiswaan, Eni menyadari siswa juga akan lelah atau bosan. Sehingga dia memberikan kebebasan siswa untuk bergantian menjadi penanggungjawab sekaligus memupuk nilai kepemimpinan, rasa tanggungjawab dan percaya diri. Para guru berperan sebagai pengawas dan akan mengevaluasi.
Selain menyiapkan siswa, guru sekolah juga harus memiliki komitmen dengan pihak penyedia. Eni menegaskan bahwa pukul 12.00 WIB seluruh makanan harus sudah ada. Tentunya, sekolah sudah menyiapkan ruang transit agar memudahkan jalur distribusi.
Metode tersebut akan berlaku sejak awal percobaan. Nantinya, mekanisme distribusi akan terus ada evaluasi untuk menemukan sistem yang paling efektif.(sin/clue)