JAKARTA – Program nasional Sekolah Rakyat bukan hanya soal gratis pendidikan, tapi memenuhi janji kepada anak-anak untuk mimpi yang layak mereka kejar.
Anak-anak menapakkan kaki di halaman Sekolah Rakyat, rasa putus asa nyaris menguasai mereka. Mereka kembali dengan membawa harapan besar untuk masa depan lebih baik.
Misfan Nazriel Faturrahman, siswa di SRMA 13 Bekasi, menyuarakan harapannya secara tegas
“Saya awalnya hampir putus sekolah. Tapi saya tahu tentang Sekolah Rakyat dan berkat ada Sekolah Rakyat, saya bisa melanjutkan sekolah ke jenjang SMA. Nah, di sekolah ini alhamdulillah tidak memakan biaya sama sekali.” mengutip dari kemenkeu.
Misfan datang dari keluarga serabutan, di mana biaya sekolah biasa menjadi beban besar.
“Waktu MTS aku kepikiran soal biaya terus. Saat ditawarkan Bunda ke sekolah rakyat langsung mau,” kenang Ruby.
Ia sangat bersyukur segala keperluan seragam, buku, alat sekolah telah disediakan oleh sekolah tanpa perlu biaya tambahan.
Sekolah Rakyat Hadirkan Kesempatan Belajar dan Keadilan untuk Anak-Anak di Kalimantan Timur

Di Kalimantan Timur, harapan serupa muncul dari Sekolah Rakyat Terpadu 58 Samarinda. Kepala SRT 58, Rabiatul Adawiyah, mengatakan sekolah ini menampung siswa dari keluarga miskin. Mereka tinggal di asrama dengan fasilitas belajar memadai.
Ia menyebut siswa dan siswi dari berbagai kabupaten/kota se-Kaltim tinggal di asrama. Kebutuhan dasar mereka aman.
Novatul Alfatiha, bocah 12 tahun dari Kuripan, Lombok Barat, tersenyum tak percaya. Ia sangat senang mendengar ada sekolah unggulan gratis seperti Sekolah Rakyat, yang memberi kesempatan belajar lebih baik bagi anak-anak.
“Saya ingin sekolah. Ingin meringankan ibu. Kalau saya bisa masuk sekolah ini (Sekolah Rakyat), saya tetap bisa lanjut sekolah, ibu enggak susah, enggak sedih lagi.” mengutip dari Sekolah Rakyat Sentra Paramita NTB.
ibunya, Fatimatul, menuturkan bahwa sekolah ini memberi kesempatan bagi anak-anaknya untuk keluar dari tekanan utang dan kesulitan ekonomi.
Banyak orang tua menilai Sekolah Rakyat bukan harapan formal pendidikan. Sekolah ini memberi secercah nafas keadilan bagi anak-anak. Sekolah gratis, fasilitas belajar lengkap, lembaga asrama yang mendukung, pendampingan karakter, dan peluang masa depan yang setara tersedia di sini.
Mereka berharap pemerintah terus menepati janjinya. Program ini tidak berhenti di lip service, tapi benar-benar menjangkau pelosok. Program menyediakan guru berkualitas dan fasilitas layak. (clue)

