SUBANG – Mengetahui bakat dan potensi anak menjadi salah satu hal yang terkadang membuat orang tua bingung untuk mengarahkan. Meskipun di beberapa kasus, anak akan menunjukan bakatnya secara alami. Namun tak sedikit pula yang masih bingung dalam kesulitan menentukan arah masa depan hingga jenjang pendidikan yang tinggi.
Orang tua juga kerap kali memaksakan sesuatu yang sebenarnya tak di minati oleh anak tersebut. Hal ini mendorong dunia keilmuan untuk menemukan metode terbaik untuk melakukan tes bakat anak. Salah satu metode yang populer dan diminati para orang tua saat ini adalah tes potensi dan bakat anak melalui sidik jari.
Tes bakat melalui sidik jari merupakan salah satu metode yang berkembang dengan menganalisa potensi dan bakat anak. Menurut Promotor salah satu program tes bakat sidik jari dari Stifin, Ana Iva Rofiqoh, pola sidik jari di pengaruhi oleh sistem syaraf dan neuron ke bagian otak.
“Jadi sidik jadi itu ibarat blue print, kita bisa mengetahui potensi anak hingga karakteristik anak,” kata Ana.

Ia juga menyebutkan bahwa dengan mengetahui karakteristik anak, orang tua lebih mudah memahami dan memberikan sarana terbaik dalam menunjang pendidikan dan masa depan anak.
Terlebih, sidik jari merupakan bagian tubuh yang tidak akan berubah. Sehingga melakukan tes sidik jari cukup satu kali seumur hidup.
Ilmuwan bidang neurologi peraih Nobel Rita Levi-Montalcini dan ilmuwan biokimia menemukan adanya korelasi antara nerve growth factor (NGF) dan epidermal growth factor (EGF).
Menurut penelitiannya, sidik jari setiap orang dapat mencerminkan motivasi, kepribadian, hingga bakat seseorang yang sifatnya adalah genetik.
Tes Bakat Sidik Jari Sudah Banyak Digunakan
Beberapa orang tua di Subang, biasanya melakukan tes potensi anak di Bandung. Seperti yang di lakukan Windu, ibu dari Owin (9) yang menjuarai kompetensi robotic internasional di Malaysia. Windu sengaja melakukan tes di Bandung untuk mengetahui bakat anaknya karena di Subang belum ada.
Kabar baiknya, saat ini tes potensi dan anak kini dapat di lakukan di Subang. Hal ini menjawab dan membantu para orang tua agar tak jauh – jauh pergi ke luar kota.
“Di Subang baru satu – satunya ada yang bisa tes sidik jari. Jadi akan sangat membantu anak – anak untuk mengetahui jenjang pendidikan apa yang sesuai,” kata Ana.
Di beberapa sekolah yang telah mengetahui pentingnya tes bakat bahkan sudah menerapkannya saat penerimaan siswa baru. Seperti Madrasah Ibtidaiyah Almahabbah, Deli Serdang yang melakukan tes potensi melalui sidik jari. Hal ini penting agar para guru mudah mengarahkan.
Selain itu, tak hanya anak – anak, tes bakat dan kepribadian dapat dilakukan di segala usia. Mulai dari anak usia dini, anak – anak SMA yang akan menjurus di perkuliahan, atau bahkan orang tua yang akan memulai bisnis. Kecenderungan sifat dan bakat tersebut akan mempengaruhi perkembangan usaha yang akan dijalankan.(clue)