Tanggapi Protes Partai NasDem dan PDI-P, Komisioner KPU: Kita Menerima & Mengevaluasi

SUBANG – Protes dari Partai NasDem dan PDI-P terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Subang, pada kirab pemilu damai mendapat respons dari Komisioner KPU pada Jum’at (17/11/2023).

Ahmad Konacar atau yang akrab disapa Bram, saat dikonfirmasi oleh pihak Cluetoday menegaskan bahwa KPU menerima dan mengevaluasi insiden yang terjadi pada kirab pemilu damai Senin (13/11/2023) lalu.

“Kita menerima dan mengevaluasi, Tapi kita itu bukan tidak tegas ya, kita juga sudah menahan, tapi akhirnya banyak faktor, saya juga kaget, ko masuk lagi (Mobil Parpol yang diberhentikan KPU) kan ini sudah dilarang, padahal kan mobil itu udah di stop tuh,” jelasnya.

Menurut Bram, sebelumnya telah ada rapat kesepakatan antara penyelenggara kirab, KPU, dan partai politik terkait aspek teknis.

“Dari banyak hal, 1 dibatasi jumlah yang hadir dalam pembukaan kirab itu sebanyak 20 orang setiap partai, dengan jumlah mobil tertutup itu 2,” ujar Bram.

Bram menyatakan bahwa tidak ada larangan terkait mobil bak terbuka yang dibawa oleh partai. Hanya saja, hal ini perlu dipertimbangkan dengan catatan kepolisian untuk menghindari risiko kecelakaan.

“Sebenernya sih bukan larangan ya (terhadap mobil bak terbuka), jadi hasil kesepakatan saja dari banyak hal adapun dari catatan kepolisian, takut kalau banyak orang mobil misal nih banyak orang khawatir ada jatoh, akhirnya kita mempertimbangkan banyak hal,” terang Bram.

Bram juga menjelaskan bahwa KPU telah berusaha memberhentikan beberapa partai yang melanggar kesepakatan.

“Usai ada kesepakatan sebelumnya, acara mulai tuh. Dari beberapa partai ada yang bawa mobil bak, kita keluarin, terus ada yang bawa massa melebihi kesepakatan, sebetulnya boleh bawa mobil bak tapi jangan diisi orang,” terang Bram.

Usai terjadi insiden aksi dari 2 parpol pada hari pertama kirab pemilu damai (13/11/2023). KPU sepakat untuk tidak melibatkan partai politik dalam kirab yang berlangsung di wilayah selanjutnya.

“Akhirnya kita menyepakati yang tadinya akan melibatkan partai (pada kirab wilayah) udah stop aja udah, itu sanksi lah, karna dihari pertama saja udah sangat crowded apalagi nanti di wilayah melibatkan partai, udah ga kebayang,” tuturnya.

Bram juga menyampaikan harapannya terkait pemilu 2024 yang diharapkan dapat berlangsung dengan baik.

“Intinya saya berharap, pemilu sekarang berlangsung dengan baik lah, pemilu 2024 aman, damai tertib tidak ada perpecahan dan tidak ada huru-hara,” tandasnya. (Clue)

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *