Trump Setujui Gencatan Senjata Gaza Selama 60 Hari

JAKARTA – Donald Trump, sebagai Presiden Amerika Serikat, mengumumkan bahwa Israel telah menyetujui usulan gencatan senjata selama 60 hari di Gaza. Pernyataan tersebut disampaikan Trump melalui unggahan di media sosial pada Selasa waktu setempat (1/7/2025). Hanya beberapa hari sebelum kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Gedung Putih.

“Israel telah menyetujui persyaratan yang diperlukan untuk menyelesaikan gencatan senjata 60 hari. Di mana kami akan bekerja dengan semua pihak untuk mengakhiri perang,” cuit Donald Trump, seperti termuat pada Associated Press.

Kemudian, Trump juga mendorong Hamas untuk menyetujui kesepakatan tersebut, sambil menegaskan bahwa tawaran yang ada tidak akan menjadi lebih menguntungkan.

“Saya berharap, demi kebaikan Timur Tengah, Hamas menerima kesepakatan ini, karena kesepakatan ini tidak akan membaik, hanya akan menjadi lebih buruk,” ujarnya.

Selain itu,Trump juga menyampaikan bahwa telah ada pertemuan intensif antara utusannya dan para pejabat Israel di Gaza. Guna membahas ketentuan gencatan senjata. Ia juga mengungkapkan bahwa Qatar dan Mesir akan berperan sebagai pihak yang menyampaikan proposal akhir kepada Hamas.

Krisis Kemanusiaan Gaza Meningkat

Upaya ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap krisis kemanusiaan yang semakin parah di Gaza. Sementara itu, serangan udara terbaru yang dilakukan Israel di Khan Younis, wilayah selatan Gaza, dilaporkan menewaskan sedikitnya 37 orang.

“Tenda, tenda, mereka menyerang dengan dua rudal?,” teriak Um Seif Abu Leda yang merupakan salah satu warga yang kehilangan anaknya dalam serangan tersebut.

Di sisi lain, lebih dari 150 organisasi kemanusiaan internasional, seperti Oxfam, Save the Children, dan Amnesty International, menyerukan agar mekanisme distribusi bantuan yang kini dikendalikan oleh AS dan Israel segera dihentikan. Mereka menyoroti kekacauan serta insiden fatal yang terjadi saat warga Gaza berebut bantuan. Menurut saksi mata, sedikitnya 10 warga sipil tewas saat mencari pasokan makanan.

Selain itu, kondisi keamanan di kawasan regional juga semakin memburuk. Dilaporkan adanya peluncuran proyektil ke wilayah Israel dari Gaza dan Yaman. Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memperingatkan bahwa Yaman dapat menghadapi konsekuensi berat. Setelah rudal ditembakkan oleh kelompok Houthi.

Sementara itu, di Washington, Menteri Urusan Strategis Israel, Ron Dermer, mengadakan pertemuan dengan Wakil Presiden JD Vance, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, serta utusan khusus Steve Witkoff. Dalam pembicaraan tersebut, dibahas mengenai gencatan senjata, ketegangan di wilayah regional, serta ancaman yang datang dari Iran.

Di sisi lain, Netanyahu juga menyatakan bahwa kunjungannya ke Washington akan membahas masalah perdagangan dan Iran. Namun tidak menjelaskan secara detail mengenai pertemuannya dengan Donald Trump.(clue)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *