Upaya Peningkatan Gizi dan Cegah Stunting, Pemkot Cirebon Luncurkan Program Kolaboratif

Cirebon – Sebagai uoaya  memperkuat percepatan penurunan angka stunting, Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon melakukan berbagai program kolaboratif. Salah satunya adalah kegiatan sosialisasi stunting dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita stunting dan ibu hamil dengan kondisi Kurang Energi Kronis (KEK).

Kegiatan berlangsung di Baperkam RW 09 Situgangga, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Selasa (2/9/2025).

Acara tersebut dihadiri langsung oleh  Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida Rosmawati, yang secara simbolis menyerahkan paket bantuan makanan bergizi kepada warga.

Sebanyak 49 keluarga dengan balita stunting dan 6 ibu hamil KEK menerima bantuan berupa telur, ikan lele, dan minyak goreng, sebagai bentuk dukungan nyata dari Pemkot bersama Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Karyamulya.

“Ini merupakan bagian dari gerakan sosial yang kami dorong bersama LPM. Tentu kami sangat mengapresiasi Ketua LPM Karyamulya, Bapak Haji Yani, yang aksi nyatanya luar biasa dalam upaya penanggulangan stunting di wilayah ini. Saat ini kami bergerak di tiga titik, termasuk Majasem, dan masih ada enam RW lagi yang akan disasar,” ujar Siti Farida.

Selanjutnya, Siti Farida mengungkapkan bahwa Pemkot Cirebon telah memasukkan penurunan stunting sebagai prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029. Pemkot Cirebon juga menetapkan penurunan stunting dalam RPJMD 2025-2029. Tahun 2025 ini stunting ditargetkan turun dari 14,9% menjadi maksimal 13,95%.

“Semua ini tidak lepas dari kerja keras seluruh elemen masyarakat dan gerakan sosial yang terus berjalan. Seperti PMT, One Day One Egg, Tablet Tambah Darah (TTD) untuk remaja, dan gerakan orang tua asuh,” tambahnya.

Paket Bantuan Berisi Makanan Bergizi Pilihan

Sementara itu, Ketua LPM Karyamulya,  Muhamad Yani menjelaskan bahwa paket bantuan yang disalurkan dipilih dengan memperhatikan kandungan gizi tinggi. Seperti protein hewani dari telur dan lele, hasil koordinasi dengan tim gizi.

“Ke depan, rencananya bantuan akan diperluas ke wilayah Majasem. Saat ini kami sedang menjajaki kerja sama dengan para donatur. Dan tentu kami berharap juga dukungan dari pemerintah untuk menjangkau seluruh sasaran,” terangnya.

Ia juga menekankan pentingnya edukasi melalui sosialisasi sebagai langkah pencegahan jangka panjang.

“Yang paling penting sebenarnya adalah edukasi. Karena proses pemulihan stunting tidak bisa instan, tidak cukup hanya beberapa hari makan bergizi. Harus dimulai sejak dini, bahkan dari calon pengantin. Agar saat hamil hingga melahirkan mereka sudah memiliki pemahaman tentang pentingnya gizi seimbang,” tegasnya.

Pemkot Cirebon terus mengajak semua pihak untuk terlibat aktif dalam gerakan percepatan penurunan stunting. Kolaborasi dari hulu ke hilir, mulai dari remaja hingga keluarga muda, diyakini mampu menciptakan generasi yang sehat, kuat, dan cerdas.(adv/clue)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *