JAKARTA – Wayan Koster, Gubernur Bali, menyatakan bahwa daerahnya memerlukan inovasi di sektor pertanian. Terutama dalam pemanfaatan lahan kering melalui teknologi modern. Ia juga mendorong Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali untuk menimba ilmu dari Israel. Mengingat kemajuan teknologi pertanian di negara tersebut yang dinilainya sangat berkembang.
“Kalau perlu belajar ke Israel yang luar biasa, nggak punya lahan subur, tidak ada air, tapi pertaniannya sangat maju,” ungkap Wayan Koster dalam musyawarah.
Selain itu, Wayan Koster juga mengungkapkan bahwa embun dapat dimanfaatkan sebagai sumber udara yang berguna bagi tanaman. Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan kritik terhadap kinerja Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali yang dinilainya belum menunjukkan inovasi yang berarti.
“Belajar gitu pak, jadi jangan gitu-gitu aja, nggak akan maju,” katanya, mengutip dari investigasi.today.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Bali juga menyoroti tren menurunnya surplus beras lokal di Bali selama lima tahun terakhir. Ia mengungkapkan bahwa tanpa penanganan yang serius, Bali berpotensi menghadapi masalah ketahanan pangan. Meskipun saat ini data menunjukkan bahwa satu-satunya komoditas pangan yang mengalami defisit di Bali adalah bawang putih, ia tetap menekankan pentingnya meningkatkan produktivitas pangan yang selama ini sudah surplus. Upaya tersebut, menurutnya, perlu dilakukan melalui penerapan sistem pertanian modern berbasis teknologi.
“Karena luasan sawahnya menurun terus. Ribuan hektare per tahun lahan produktif itu berkurang karena eksploitasi lahan terlalu tinggi dalam pembangunan fasilitas pariwisata maupun fasilitas lainnya. Dan surplusnya kalau kita tingkatkan produktivitasnya dengan pertanian modern teknologi, itu produsen bisa meningkat lagi,” pungkasnya .(clue)