Subang–Musibah tanah longsor di Kampung Babakan Randu, Dayeuhkolot, Sagalaherang, pada Jum’at (11/04/25) lalu, menyisakan duka.
Selain satu warga setempat bernama Rafiq (55) yang masih hilang, material longsor merusak saluran irigasi dan pipa warga.
Saluran irigasi ini menjadi sumber pengairan bagi 200 hektar sawah di Sagalaherang. Berasal dari sungai Ciasem, kini irigasi kering.
Pantauan Cluetoday, di hari kedua pencarian, Minggu (13/04/25) selain pencarian korban, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Subang juga melakukan perbaikan saluran dengan memecah batuan material longsor.
Batuan dan tanah tersebut menghalangi saluran air. Petugas menggunakan satu alat berat excavator untuk menyingkirkan material.
Kepala BPBD Subang, Udin Jazudin, menyebut, pihaknya mengupayakan perbaikan saluran. Sehingga, ancaman kekeringan pada 200 hektar sawah dapat diminimalisir.
“Ini kan airnya untuk pengairan 200 hektar sawah di hilir ya, kita upayakan untuk diperbaiki,” kata Udin (12/04/25). Targetnya hari ini saluran segera kembali digunakan. Terlebih sawah-sawah tersebut dalam kondisi baru selesai tanam.
Kini, 85 petugas gabungan dari BPBD Subang, BASARNAS, Polri, dan TNI turut diterjunkan untuk melakukan pencarian korban dan perbaikan saluran irigasi.