Flora Christin Butar Butar: Perempuan Indonesia yang Surfing Pakai Kebaya Bali

Foto : IdnTimes/Giang Alam Wardani

Flora Christin Butar Butar, seorang perempuan asal Sumatra Utara yang akrab disapa Flora (33), baru-baru ini menarik perhatian dunia maya setelah foto dirinya sedang bermain surfing sambil mengenakan kebaya Bali beredar.

Foto tersebut diambil saat ia terlibat dalam sebuah proyek kolaborasi dengan artis dari Filipina di Pantai Batu Karas, Provinsi Jawa Barat, pada 2 Oktober 2023.

Flora menjelaskan bahwa aksi surfing dengan kebaya itu bukan sekadar iseng, melainkan bagian dari proyek seni bertajuk Pearl Project.

“Mengenakan kebaya saat surfing ini sebenarnya untuk shoot project namanya Pearl Project. Artist dari Philippines approach saya untuk bergabung di project ini. Dengan konsep surfing dengan mengenakan baju tradisional. Jadi bukan cuma iseng aja surfing pake kebaya,” jelasnya pada Jumat (21/3/2025).

Dari Traveling ke Surfing

Ketertarikan Flora pada dunia surfing muncul pada tahun 2016, setelah ia pindah dari Jakarta ke Bali. Sebelumnya, ia sempat menghabiskan dua tahun untuk traveling.

Berminggu-minggu setelah berada di Bali, Flora mencoba mencari pekerjaan di Bali dan tidak membuahkan hasil. Ia menyadari bahwa mendapatkan pekerjaan di Bali dengan standar gaji Jakarta sangatlah susah.

Akhirnya ia memutuskan untuk mencoba surfing, memulai dengan menyewa papan selama 6 bulan hingga akhirnya membeli papan second hand. Selanjutnya, ia mendapatkan sponsor, keliling Asia untuk ikut pertandingan surfing. Kesempatan ini menjadikannya atlet dengan penghasilan tetap.

“Resign dari corporate job tahun 2014 dan traveling selama 2 tahun, keliling Asia dan Indonesia. Motivasi, awalnya cuma coba-coba,” terangnya.

Flora. Foto : Giang Alam Wardani/IDNTimes

Tantangan Surfing dengan Kebaya

Mengutip IdnTimes, meski terlihat anggun, Flora mengungkapkan bahwa melakukan surfing sambil mengenakan kebaya bukanlah hal yang mudah. Menurutnya, dibutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk mendapatkan foto yang sempurna.

“Susah pastinya. Ribet ya pakai pakaian lengkap. Plus head piece. Untungnya saya pakai papan longboard, ombak kecil and I know what I’m doing,” ungkapnya.

Perjalanan Flora di Dunia Surfing

Flora pertama kali belajar surfing di Cimaja, namun sempat tidak terlalu serius. Setelah pindah ke Bali, ia mulai lebih fokus pada surfing di Pantai Batu Bolong, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara.

Tanpa pelatih karena biaya training yang cukup mahal saat itu, ia berlatih sendiri dan terus mengasah kemampuannya.

Kini, Flora merasa senang melihat semakin banyak perempuan Indonesia yang mulai aktif di dunia surfing.

“I’m so proud to be Indonesian woman. And I love women. Semoga hal ini menginspirasi banyak orang to be brave and strong,” pungkasnya.

Melalui pengalamannya ini, Flora berharap dapat memberi inspirasi bagi perempuan Indonesia untuk berani mengejar impian, tidak terkecuali dalam dunia surfing yang masih didominasi oleh pria.(clue)

Baca juga : https://cluetoday.com/kementerian-ham-usulkan-penghapusan-skck-dinilai-hambat-hak-asasi/

Follow kami : https://www.instagram.com/cluetoday_?igsh=MWU2aHg0a3g2dHlvdg==

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *