Tim SAR gabungan, sedang membersihkan material longsor. Foto: Cluetoday.
Subang–Sejak Sabtu (12/04/25), para petugas dari Kantor SAR Bandung, BPBD Subang, Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Subang, TNI, Polri, dan potensi SAR lainnya, berjibaku melakukan operasi kemanusiaan mencari Rafik (55), korban hilang sejak Jum’at (11/04/25), akibat tanah longsor di Babakan Randu, Desa Dayeuhkolot, Sagalaherang, Subang.
Tampak tebing setinggi 250 meter longsor pada Jum’at (11/04/25). Diduga akibat hujan deras yang melanda Sagalaherang. Foto: Cluetoday.Apel petugas Tim SAR Gabungan dipimpin Kepala Pelaksana BPBD Subang, Udin Jazudin, pada hari pertama operasi (12/04/25). Foto: Cluetoday.Petugas secara manual menggunakan tali, mencoba memindahkan sebuah akar pohon bambu yang jatuh akibat longsor. Foto: Cluetoday.Alat berat excavator diterjunkan untuk membersihkan material longsor yang menimpa saluran irigasi. 200 hektar area sawah di Sagalaherang terancam kekeringan. Foto: Cluetoday.Petugas BPBD Subang terlihat mengawasi alat berat yang sedang membersihkan material longsor. Foto: Cluetoday.Gotongroyong memperbaiki saluran pipa air bersih milik warga yang terdampak longsor. Foto: Cluetoday.Petugas menggunakan pompa alkon untuk membersihkan material longsor. Foto: Cluetoday.Petugas sedang melakukan pencarian korban hilang, Rafik (55). Foto: Cluetoday.Seorang anggota TAGANA berdiri di dekat area material longsor. Foto: Cluetoday.Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Bandung, Mochamad Adip. Foto: Cluetoday.Kampung Babakan Randu, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Sagalaherang, Subang, menjadi lokasi musibah tanah longsor. Foto: Cluetoday.Puluhan warga di pematang sawah, tampak melihat proses pencarian korban. Foto: Cluetoday.
Hingga hari kedua pencarian, korban belum ditemukan. Cuaca hujan dan potensi longsor susulan, operasi pencarian korban dihentikan sementara. Operasi akan dilanjutkan esok hari dengan melakukan penyusuran sungai Ciasem.
Redaksi