Gelontorkan Rp 3,2 Trilliun, Ini Alasan VinFast Bangun Pabrik di Subang

SUBANG — Vingroup, perusahaan induk VinFast, menggelontorkan investasi 200 juta USD (setara 3,2 trilliun rupiah) dalam pembangunan pabrik terbarunya di Indonesia. Produsen mobil asal Vietnam ini, pabrik baru tersebut berlokasi di Padaasih, Cibogo, Subang. Rencananya dapat memproduksi 50 ribu unit kendaraan per tahun.

Menempati area 170 hektar, CEO PT VinFast Automobile Indonesia, Temmi Widjaja, Subang dipilih sebagai lokasi pabrik pertama VinFast di Indonesia karena lokasi strategis karena dekat dengan akses jalan Tol, Pelabuhan Patimban dan tidak terlalu jauh dari Bandara Kertajati.

“Ini lokasi strategis yang ngga terlalu jauh, memang Karawang lebih dekat sedikit dengan Jakarta, tapi ini mengakomodasi Indonesia bagian timur, infrastruktur terus berkembang di Subang. Di samping memaksimalkan insentif pemerintah (IPI) harus memiliki pabrik untuk menikmati insentif untuk EV harus lokasi disini,” ungkap Temmy.

Saat ini, Temmy juga menjelaskan, pihaknya sudah mengantongi izin tata ruang dari pemerintah. Selanjutnya, dalam proses pembuatan izin pendirian pabrik.

Dalam tahap pertama, setiap mobil VinFast yang diproduksi dari pabrik Subang, akan memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 40 persen. Nantinya, pabrik Subang memproduki mobil listrik dengan bentuk CKD (Completely Knock Down). Artinya menjadi lokasi perakitan setiap komponen hingga menjadi mobil utuh.

Pabrik tersebut akan dibangun area produksi utama seperti Body Shop, General Assembly Shop, Paint Shop dan area pengujian.

VinFast menjadwalkan pabrik tersbut mulai beroperasi pada Kuartal 4 tahun 2025 dan akan memproduksi model e-SUV versi kemudi kanan, termasuk seri VF 3, VF 5, VF 6, dan VF 7 untuk pasar Indonesia.

Vingroup Chairman’s Senior Advisor & CEO of Vgreen Charging Station JSC, Nguyen Duc Thanh, dibangunya pabrik di Indonesia menandai langkah ekspansi global VinFast. Hal ini juga menjadi momen penting dalam transportasi Indonesia yang lebih ramah lingkungan.

Hadirnya VinFast di Indonesia, menurut Nguyen Duc Thanh, sejalan dengan visi pemerintah Indonesia memenuhi target produksi mobil listrik 600 ribu kendaraan pada tahun 2030. Selain itu, juga mengurangi emisi dan membangun keberlanjutan lingkungan.

“Vinfast sangat percaya pada kekuatan kolaborasi kemitraan antara Vinfast dan Indonesia ini adalah bukti visi bersama kita untuk masa depan Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan bersama. Kita akan membuat mobilitas listrik dapat diakses oleh semua orang Indonesia, sekaligus membuka Subang sebagai mercusuar inovasi dan kemajuan teknologi,” ucap Nguyen Duc Thanh dalam sambutannya di acara peletakan batu pertama pabrik VinFast, Senin (15/07/2024).

Sementara itu, Kepala Staf Presiden, Moeldoko mengatakan, pemerintah Indonesia memberikan sejumlah kemudahan investasi. Seperti disahkannya UU Cipta Kerja. Hadirnya VinFast di Indonesia, menurut Moeldoko akan membawa lapangan kerja dan menggerakan ekonomi, terkhusus di Subang.

“Kehadiran VinFast tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, tetapi juga akan membuka peluang kerja baru serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ucap Moeldoko.

Moeldoko juga meminta VinFast untuk memberikan transfer teknologi kepada SDM-SDM Indonesia.

“Pemerintah Indonesia sangat mendorong investasi asing masuk ke negara kita, khususnya di sektor industri otomotif. Kami percaya bahwa kehadiran VinFast akan membawa inovasi teknologi dan transfer pengetahuan yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing industri otomotif nasional,” jelas Moeldoko. (cep/clue)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *