International Women’s Day 2025: Rayakan Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Jakarta – Google Doodle menampilkan ilustrasi khusus untuk memperingati International Women’s Day (IWD) 2025. Peringatan ini menjadi momentum penting untuk merayakan pencapaian perempuan di berbagai bidang, terutama dalam ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).

Apa Itu STEM?

STEM adalah akronim dari Science (Ilmu Pengetahuan), Technology (Teknologi), Engineering (Teknik), dan Mathematics (Matematika). Bidang ini sangat berperan dalam inovasi dan perkembangan teknologi yang membentuk dunia modern.

Sayangnya, meskipun perempuan telah banyak berkontribusi dalam STEM, jumlah mereka di sektor ini masih jauh lebih sedikit daripada laki-laki. Oleh karena itu, berbagai inisiatif terus dilakukan untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam bidang STEM.

Mengutip dari Detik, Google Doodle tahun ini menampilkan ilustrasi yang mengangkat kisah perempuan-perempuan luar biasa yang telah berkontribusi dalam dunia STEM. Beberapa pencapaian yang tersorot meliputi eksplorasi luar angkasa, penelitian arkeologi dan sejarah, serta inovasi dalam bidang fisika, kimia, dan biologi.

Namun, meskipun kontribusi perempuan luar biasa, kesenjangan gender dalam STEM masih menjadi tantangan. Saat ini, hanya 29% dari tenaga kerja global di bidang STEM yang terisi oleh perempuan.

Namun, angka ini terus meningkat setiap tahunnya berkat dorongan dan dukungan dari berbagai inisiatif pendidikan dan kesadaran gender.

Peran Teknologi dalam Mendorong Kesetaraan Gender

Mengutip dari Tempo, dalam rangka menyambut Hari Perempuan Internasional, Koordinator Residen PBB di Indonesia, Gita Sabharwal, memperkenalkan berbagai program spesifik untuk mendukung perempuan.

PBB menyerukan momentum lintas generasi untuk mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, sebagaimana tercermin dalam Asta Cita dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Sabharwal menekankan bahwa teknologi memiliki potensi besar dalam mendorong kesetaraan gender. Hampir 47% perempuan Indonesia melihat kecerdasan buatan (AI) sebagai peluang.

PBB, melalui UNESCO, UN Women, dan UNICEF, bekerja sama dengan pemerintah dalam merumuskan regulasi AI dan memastikan perempuan serta anak-anak dapat berpartisipasi dengan aman dan bermakna di dunia digital.

Selain itu, pemberdayaan ekonomi perempuan juga menjadi fokus utama. Enam dari sepuluh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia milik dan di operasikan oleh perempuan.

Organisasi seperti ILO, UNDP, UNIDO, dan ITC berkolaborasi dengan pemerintah untuk meningkatkan akses perempuan ke pembiayaan dan pasar agar bisnis mereka berkembang.

PBB juga menyoroti peran perempuan dalam menghadapi perubahan iklim. Dalam program UNDP, 22 pembangkit listrik tenaga surya telah terpasang di daerah terpencil, dan setengah dari operator lokal yang terlatih adalah perempuan.

Sementara itu, UNEP bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk membantu usaha berbasis lahan yang dipimpin perempuan mengakses pendanaan, seperti petani kelapa di Yogyakarta yang mayoritasnya adalah perempuan.

Pesan Sekjen PBB: Kesetaraan Gender sebagai Fondasi Pembangunan Berkelanjutan

Mengutip dari Liputan6, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menekankan pentingnya kesetaraan gender dalam pembangunan berkelanjutan.

“Masyarakat yang setara itu lebih makmur dan damai – dan merupakan fondasi dari pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.

Guterres mengakui bahwa sejak Konferensi Perempuan Beijing 1995, perempuan telah berhasil menghancurkan berbagai penghalang dan menantang stereotip. Namun, ia juga mengingatkan bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi.

“Hak asasi perempuan sedang diserang,” tegasnya.

Ia menyoroti ketidaksetaraan ekonomi, diskriminasi, dan kekerasan terhadap perempuan sebagai isu yang masih harus diperangi.

Sekjen PBB juga menyoroti ancaman baru, seperti algoritma yang bias yang dapat memperparah ketidaksetaraan gender di dunia digital.

“Alih-alih mengarusutamakan hak-hak yang setara, kita malah melihat pengarusutamaan misogini,” tambahnya.

Untuk mengatasi ketidakadilan ini, Guterres menyerukan tindakan nyata, termasuk pendanaan yang lebih besar untuk kesetaraan gender, penciptaan kesempatan kerja yang setara, serta penghapusan kesenjangan upah gender.

Ia juga menekankan perlunya penegakan hukum yang lebih ketat untuk mengakhiri segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.

Tema Hari Perempuan Internasional 2025: Hak, Kesetaraan, dan Pemberdayaan

International Women’s Day 2025 yang diperingati setiap 8 Maret menjadi momen istimewa karena bertepatan dengan 30 tahun Deklarasi dan Platform Aksi Beijing.

Tema yang diusung oleh PBB untuk tahun ini adalah “For ALL women and girls: Rights. Equality. Empowerment” atau “Untuk SEMUA perempuan dan anak perempuan: Hak. Kesetaraan. Pemberdayaan”.

Tema ini menggarisbawahi pentingnya tindakan nyata untuk mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di seluruh dunia.

Peringatan ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga menyerukan aksi konkret untuk melawan segala bentuk kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi terhadap perempuan.

Suara perempuan dan anak perempuan yang terpinggirkan, terutama dari kelompok muda, harus diangkat.

Inklusivitas dan pemberdayaan menjadi kunci untuk memastikan bahwa semua perempuan dan anak perempuan mendapatkan hak dan kesempatan yang sama.

Perayaan dan Aksi Global

Berbagai acara dan kegiatan terencana untuk memperingati IWD 2025. Di berbagai negara, seminar, lokakarya, dan diskusi panel akan berlangsung untuk membahas isu-isu perempuan dan kesetaraan gender.

Kampanye media sosial juga akan berlangsung guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hak perempuan.

Selain itu, banyak organisasi yang meluncurkan program pemberdayaan perempuan, seperti pelatihan keterampilan, dukungan kesehatan, dan akses ke sumber daya ekonomi.

Semua ini bertujuan untuk memastikan bahwa perempuan dan anak perempuan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk mencapai potensi penuh mereka.

Dengan semangat Hari Perempuan Internasional, harapannya kita semua dapat berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih adil dan setara.

Mari kita bersama-sama memperjuangkan hak, kesetaraan, dan pemberdayaan untuk semua perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia.(clue)

Baca juga : https://cluetoday.com/pakar-kebijakan-publik-pemangkasan-anggaran-tak-akan-efektif-jika-kabinet-terlalu-gemuk/

follow kami : https://www.instagram.com/cluetoday_?igsh=MWU2aHg0a3g2dHlvdg==

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *