JAYAPURA – Mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), Pemerintah Jepang dan UNICEF Indonesia menggelontorkan dana senilai 3,4 juta USD atau setara dengan 55,437 miliar untuk anak – anak Papua.
Bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN), harapannya dana tersebut akan meningkatkan kualitas pendidikan, gizi dan kesejahteraan anak – anak di Kota Biak, Provinsi Papua.
Penandatanganan kerja sama berlangsung di Kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta. Tak hanya makan bergizi, kerja sama juga mencakup bidang penddikan. Program tersebut akan berlangsung selama dua tahun sejak April. Hal itu merupakan respon dari pemintaan BGN.
Melalui program tersebut, sebanyak 2.500 anak – anak Papua akan menerima manfaat berupa makan bergizi dan pembelajaran dasar.
Untuk profam MBG, dapur pusat akan di bentuk di wilayah Biak. Tenaga kerja professional juga akan disuplay dari pemerintah Indonesia seperti juru masak dan ahli gizi. Sementara, Unicef akan menyediakan spesialis gizi.
Mengutip dari laman resmi Unicef Indonesia, Jepang yang telah berpengalaman selama 100 tahun dalam program makan di sekolah ingin berkontribusi pada program MBG di Indonesia. Hal itu di ungkap oleh duta besar Jepang, Masaki Yashusi.
“Jepang ingin berkontribusi pada makanan sekolah di Indonesia dengan berangkat dari pengalaman 100 tahun program makanan sekolah di Jepang. Sebelumnya Jepang juga terlibat dalam proyek pengembangan pelabuhan perikanan, fasilitas pembekuan, hingga pemasaran di enam pulau terpencil. Dengan bantuan hibah JICA, proyek yang diluncurkan pada 2021 ini telah berhasil meningkatkan hasil tangkap di Pelabuhan Perikanan Biak. Makanan sekolah di Jepang secara aktif mempromosikan produk lokal untuk konsumsi lokal. Dan kami ingin mempromosikan kolaborasi kedua program tersebut, agar pusat dapur untuk makanan sekolah dapat memanfaatkan ikan dari Pelabuhan Perikanan Biak, yang kaya akan nutrisi termasuk protein,” Katanya.

2.500 Siswa Akan Mendapat Manfaat
Selain 2.500 anak usia pra-sekolah dan SD, 150 guru dan kepala sekolah juga akan menerima pelatihan keterampilan pedagogis dan pemantauan gizi. Selain itu, 2.500 orang tua dari anak – anak juga akan mendapat pengetahuan gizi dan tumbuh kembang anak.
Sebanyak 270 pejabat pemerintah, tim masak, guru, dan kepala sekolah akan mendapatkan manfaat dari inisiatif pengembangan kapasitas seputar makanan sekolah. Program ini juga akan melakukan peningkatan kapasitas bagi 50 pembuat kebijakan dalam isu perencanaan dan penganggaran, untuk mendapatkan hasil nyata yang dapat mendukung keberlanjutan program MBG.
Mania Zaman dari Unicef Indonesia menyebut hal dasar bahwa setiap anak memilik hak untuk berkembang.
“Setiap anak memiliki hak untuk berkembang sepenuhnya, termasuk akses terhadap layanan sosial berkualitas. Makanan bergizi dan lingkungan belajar yang mendukung adalah bahan utama untuk bertumbuh sehat dan keberhasilan masa depan setiap anak. UNICEF bangga bermitra dengan Pemerintah Jepang untuk mendukung upaya Indonesia dalam meningkatkan layanan pendidikan dan gizi bagi anak-anak di Papua,” pungkasnya.(clue)
Baca juga : https://cluetoday.com/pelajar-papua-tolak-program-makan-bergizi-gratis-mbg-demo-berujung-ricuh/
Follow kami : https://www.instagram.com/cluetoday_?igsh=MWU2aHg0a3g2dHlvdg==