Surakarta – Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, mengaku terkejut saat mengetahui rumah mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, digeledah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penggeledahan tersebut terkait kasus dugaan korupsi dana iklan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB).
“Ya sangat kaget,” kata Jokowi di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Selasa (11/3/2025), mengutip dari CNN Indonesia.
Jokowi dan Ridwan Kamil merupakan tokoh yang aktif berpolitik di periode yang sama, dengan Jokowi sebagai Presiden dan RK sebagai Gubernur Jawa Barat. Pada Pemilihan Presiden 2024, keduanya juga sama-sama mendukung pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. RK bahkan sempat berkunjung ke kediaman Jokowi di Solo ketika mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta untuk Pilkada 2024.
Meski demikian, Jokowi menegaskan bahwa ia tidak mengetahui keterlibatan RK dalam kasus dugaan korupsi tersebut.
“Ya saya kan enggak tahu,” ujarnya.
Ia juga mengimbau agar seluruh pihak menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
“Ya semua proses hukum harus kita hormati,” tambahnya.

Ridwan Kamil Mengakui Penggeledahan
Sebelumnya, tim penyidik KPK melakukan penggeledahan di Bandung untuk mencari bukti terkait kasus dugaan korupsi dana iklan Bank BJB. Salah satu lokasi yang di geledah adalah rumah pribadi Ridwan Kamil di Jalan Gunung Kencana, RT 06 RW 06, Kelurahan Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Senin (10/3/2025).
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, membenarkan adanya penggeledahan ini.
“Betul, hari ini ada giat geledah penyidik perkara BJB. Namun, untuk rilis resminya termasuk lokasi baru akan disampaikan saat kegiatan sudah selesai semua,” ujarnya, dikutip dari Detik.
Pimpinan KPK juga mengonfirmasi bahwa salah satu lokasi penggeledahan adalah rumah mantan Gubernur Jawa Barat itu.
“Benar,” ujar Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto.
Sementara itu, Ridwan Kamil dalam pernyataan resminya juga mengonfirmasi kedatangan tim KPK ke kediamannya.
“Bahwa benar kami didatangi oleh tim KPK terkait perkara di BJB,” kata RK, Senin (10/3/2025).
Ia menegaskan akan bersikap kooperatif dan mendukung penuh kerja profesional KPK dalam penyelidikan kasus tersebut.
“Hal-hal terkait lainnya kami tidak bisa mendahului tim KPK dalam memberikan keterangan, silakan insan pers bertanya langsung kepada tim KPK,” imbuhnya.
Di sisi lain, Gubernur Jawa Barat saat ini, Dedi Mulyadi, memilih untuk tidak berkomentar terkait penggeledahan tersebut.
“Saya tidak akan mengomentari itu, kan itu ranahnya KPK, bukan ranahnya saya,” ujarnya.
Duduk Perkara Kasus Korupsi Bank BJB
Mengutip dari Kompas, kasus dugaan korupsi di Bank BJB mencuat setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan adanya kejanggalan dalam penggunaan anggaran promosi bank tersebut pada periode 2021-2023.
Dugaan korupsi ini terkait dengan mark-up atau peningkatan harga dalam pengadaan dana iklan bank dengan total nilai sekitar Rp200 miliar.
BPK menemukan adanya selisih antara anggaran yang keluar dari bank dengan nilai yang di bayarkan kepada media.
KPK telah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus ini, yang terdiri dari penyelenggara negara dan pihak swasta. Namun, identitas para tersangka tersebut masih dirahasiakan.
“Untuk tempat-tempatnya masih belum bisa disampaikan saat ini, karena masih ada beberapa lokasi yang berlangsung,” ujar Tessa Mahardhika Sugiarto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (10/3/2025).
KPK berencana merilis secara lengkap konstruksi perkara dan hasil penggeledahan pada pekan ini.
“Kalau sudah selesai, kita akan update beserta rilis terkait perkara tersebut, yang kemungkinan besar akan disampaikan di minggu ini,” ujar Tessa.(clue)
Baca juga : https://cluetoday.com/trump-naikkan-tarif-impor-baja-dan-aluminium-kanada-jadi-50-persen/
Follow kami : https://www.instagram.com/cluetoday_?igsh=MWU2aHg0a3g2dHlvdg==