Mentan Amran Akui Pernah Ditegur Wapres karena Tutup Perusahaan Mafia Beras

Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa ia pernah mendapat teguran dari Wakil Presiden. Karena menutup perusahaan yang diduga terlibat dalam praktik mafia beras. Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam sambutan wisuda Universitas Hasanuddin pada Kamis, 10 April 2025.

“Saya juga, kami pernah ditegur wakil presiden. Gara-gara ada mafia beras kami tutup perusahaannya ternyata semuanya adalah pemimpin besar di dalamnya,” ujar dari kanal YouTube Universitas Hasanuddin, mengutip dari Tempo.co, Jumat, (18/4/2025).

Meski demikian, Amran tidak menyebutkan siapa wakil presiden dan kapan tepatnya teguran tersebut. Ia hanya menegaskan bahwa perusahaan tersebut di tutup karena melanggar regulasi yang berlaku.

“Kami dimarahi. Kami berterima kasih, Kami katakan yang penting kami sudah tutup karena melanggar regulasi di republik ini,” tegasnya.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono, menanggapi pernyataan tersebut dengan mengatakan bahwa cerita Amran merujuk pada pengalaman masa lalu saat ia menjabat sebagai Menteri Pertanian sebelumnya.

“Pernyataan Pak Menteri dalam video tersebut merujuk pada pengalaman beliau di masa lalu, saat menjabat sebagai Menteri Pertanian,” ujar Arief dalam keterangan tertulis, Jumat, 18 April 2025.

Menurut Arief, teguran dari wapres saat itu menjadi masukan positif oleh Amran agar lebih hati-hati dan bijaksana dalam mengambil kebijakan strategis. Terutama terkait pangan nasional.

Selama Kepemimpinan Amran, 784 Mafia Pangan Terungkap

Arief juga menekankan bahwa Amran tetap berkomitmen untuk berpihak pada petani dan tidak gentar membongkar praktik mafia pangan.

Selama kepemimpinan Amran, Kementerian Pertanian bersama aparat penegak hukum telah mengungkap 784 kasus mafia pangan. Meliputi pupuk, hortikultura, ternak, hingga beras, sejak era Presiden Joko Widodo.

Dari jumlah tersebut, 411 orang di tetapkan sebagai tersangka. Sebanyak 1.500 pegawai internal Kementan mendapat demosi dan mutasi karena pelanggaran integritas dan kedisiplinan.

Amran, yang kembali menjabat sebagai Menteri Pertanian di era Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, juga terkenal karena langkah tegasnya memberantas korupsi di lingkungan kementerian.

Mengutip dari TribunKaltim.co, Ia mengaku pernah menerima laporan melalui SMS tentang pejabat kementerian yang menerima suap hingga Rp10 miliar.

Ia lantas melakukan penyelidikan sendiri dengan menyamar dan merekam percakapan sebagai bukti sebelum akhirnya memecat pejabat tersebut.

Amran Sulaiman adalah seorang pengusaha asal Sulawesi Selatan yang pernah menjabat sebagai Menteri Pertanian di era Presiden Joko Widodo dan kini kembali dipe menjabat posisi yang sama di kabinet Prabowo-Gibran.

Ia juga terkenal sebagai menteri terkaya dengan latar belakang sebagai pendiri Tiran Group, sebuah konglomerat bisnis berbasis di Indonesia Timur.(clue)

baca juga Dapur MBG Kalibata Tutup Karena Diduga Belum Dibayar, Mitra Tempuh Jalur Hukum

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *