SUBANG – Setelah resmi dibuka pada Selasa (28/11/2023), Alun-alun taman benteng Kabupaten Subang menyediakan tempat berdagang bagi sejumlah pedagang.
Meski senang dengan adanya tempat yang disediakan oleh pemerintah, kekhawatiran pun muncul terkait sepinya pengunjung di Alun-alun tersebut.
Oom Akromah, seorang pedagang es di Alun-alun Subang, mengungkapkan kegembiraannya mendapat tempat berdagang.
“Ya senang banget, senang banget udah ada tempatnya,” ujarnya.
Namun, Oom juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap minimnya pengunjung di Alun-alun tersebut.
“Cuman ibu teh takutnya kesananya ya, takutnya ga rame, orang-orang kan kadang bosan,” katanya.
Menilai lokasi pedagang yang kini diatur di dalam area Alun-alun, Oom membandingkannya dengan lokasi jualan sebelumnya di samping jalan.
Ia menyatakan bahwa berjualan di samping jalan lebih memudahkan pembeli yang berhenti untuk membeli jajanan, dibandingkan dengan di dalam area Alun-alun.
“Ya kalo disamping jalan kan orang-orang berenti terus beli, kalo sekarang kan didalam takutnya gitu kan, takutnya sepi,” tutur Oom.
Oom juga menyampaikan harapannya agar dilakukan banyak kegiatan yang dapat mengundang masyarakat, mengingat tempat yang kini ditempati untuk berjualan tidak gratis.
“Ya harapannya rame terus, banyak pengunjung, banyak acara-acara yang mengundang orang, kan ini tempat ga gratis,” harap Oom.
Lebih lanjut, Oom merinci besaran biaya yang harus dikeluarkan untuk satu lapak dalam kurun waktu sebulan.
“Kita bayar perbulan, satu lapaknya 1 juta, kalo isi satu lapaknya 3 pedagang yaa 1 juta dibagi 3, kalo 4 ya dibagi 4 terus nanti kita bayar ke pengelolanya, nanti dikasih kuitansi katanya gitu,” tandas Oom.(Clue)