SUBANG–Pasca musibah kebakaran yang menghaguskan fasilitas ibadah Gereja Bethel Indonesia (GBI) Subang, di Jl. Otista, Wesel, Subang, Jum’at (09/08/24) pagi, perlu segera menentukan tempat ibadah sementara.
Kepala Kantor Kementerian Agama Subang, Badruzzaman menjelaskan, pihaknya langsung mengunjungi GBI usai terbakar. Dirinya mendorong semua pihak untuk bekerjasama memulihkan kondisi gereja sehingga bisa kembali digunakan para jemaat.
“Kami, atas nama Kementerian Agama Kabupaten Subang, menyampaikan duka cita yang mendalam atas kejadian ini. Kami juga berharap agar proses penanganan dapat berjalan dengan lancar, dan kondisi gereja segera pulih sehingga dapat kembali digunakan untuk kegiatan ibadah,” ungkap Badruzaman.
Menurut informasi dihimpun Kemenag Subang, kerugian yang diderita gereja mencapai ratusan juta rupiah. Kerusakan meliputi sarana ibadah, seperti gedung gereja, alat musik, soundsistem, tembok peredam suara.
Kemenag Subang juga menawarkan area di lingkungan Kemenag untuk digunakan sebagai sarana ibadah sementara para jemaat yang berjumlah 500 orang. Sembari menunggu perbaikan gereja.
“Hari ini kita akan melakukan rapat. Saya meminta pengurus untuk mencari tempat sementara untuk beribadah dengan berkoordinasi dengan Kemenag dan pihak terkait,” ucap mantan Kepala Kemenag Kota Banjar ini.
“Jika tidak segera mendapatkan tempat baru, ada tempat yang mungkin bisa digunakan di lingkungan Kemenag, kami tidak keberatan untuk digunakan,” tambahnya.
Sebelumnya, pada Jum’at pagi, Gereja Bethel Indonesia (GBI) terbakar. Damkar Subang menerjunkan tiga unit mobil pemadam kebakaran. Kebakaran tersebut diduga akibat korsleting listrik. Dalam kejadian itu, tidak ada korban jiwa. Namun, fasilitas gereja rusak parah. (cep/clue)