Subang – Sebuah inisiatif lintas agama bertajuk Peacesantren Ramadan: Merajut Keberagaman dan Memperkuat Toleransi digelar terpusat di GKPB Sinar Harapan, Cigadung, Subang, pada Rabu-Kamis, 19-20 Maret 2025.
Kegiatan ini melibatkan 20 anak muda dari berbagai latar belakang agama dan organisasi, bertujuan untuk menumbuhkan semangat kebersamaan di tengah perbedaan keyakinan.
Ketua Panitia Pelaksana, Cecep Muhamad Yusup, menyampaikan bahwa acara ini merupakan bentuk nyata dari toleransi antarumat beragama di Subang.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Ramadan bukan hanya momen spiritual bagi umat Muslim, tetapi juga kesempatan untuk mempererat persaudaraan lintas agama melalui aksi nyata,” ujarnya.
Kegiatan Peacesantren Ramadan terdiri dari beberapa agenda utama. Salah satunya adalah SilaTOURlarance, di mana peserta mengunjungi beberapa tempat ibadah, seperti Vihara Sila Persada Pamanukan, Masjid JAI Sukamelang, dan Gereja Katolik Kristus Sang Penabur.

Kegiatan ini ditutup dengan buka puasa bersama di Masjid Agung Subang, menandai simbol kebersamaan dalam keberagaman.
Selain itu, ada aksi sosial Bagi-bagi Sahur, yang dilakukan dengan membagikan makanan kepada kaum dhuafa di jalanan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa kepedulian terhadap sesama tidak mengenal sekat agama. Ramadan adalah momen berbagi, dan semangat ini harus dirasakan oleh semua,” kata Cecep.
Kegiatan lainnya adalah Kultum Bawa Pesan Perdamaian (Baper), yang menghadirkan dialog bersama tokoh lintas agama. Diskusi ini menyoroti nilai-nilai perdamaian, kasih sayang, dan pentingnya membangun toleransi di tengah masyarakat yang beragam.
“Pesan utama kami adalah bahwa keberagaman bukan untuk dipertentangkan, tetapi untuk dirayakan dalam harmoni,” tambahnya.

Kolaborasi berbagai komunitas membuat acara ini semakin berwarna. Peacesantren Ramadan diinisiasi oleh Cluetoday, Sangkuriang, GUSDURian Subang, PC IMM Subang, Youth BKSG, dan Obrolan Gender.
Partisipasi dari berbagai pihak ini mencerminkan bahwa semangat toleransi bisa tumbuh lebih kuat dengan kerja sama lintas organisasi.
Fenomena toleransi dalam Ramadan semakin terlihat dalam beberapa tahun terakhir, salah satunya melalui aksi berbagi takjil dan buka puasa bersama yang melibatkan masyarakat lintas agama.
Hal ini menunjukkan bahwa Ramadan bukan hanya sekadar ibadah bagi Muslim, tetapi juga ruang untuk memperkuat hubungan sosial dan kebersamaan dalam masyarakat yang majemuk.
Melalui Peacesantren Ramadan, para peserta diharapkan dapat menjadi agen perdamaian di lingkungannya masing-masing.
“Kami berharap semangat kebersamaan ini tidak berhenti di sini, tetapi terus tumbuh dan menginspirasi lebih banyak orang,” pungkas Cecep.
Peserta yang hadir merupakan utusan dari Forum Anak Gotong Royong Subang, Orang Muda Katolik (OMK) Subang, Forum Komunikasi Osis Sibang, Jabar Bergerak Zillenial (JBZ) Subang, Forum Pemuda Lintas Agama (Formula), Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), JAI Subang.