Pembangunan IKN Berpotensi Mangkrak: Investor Ragu untuk Melanjutkan Proyek

JAKARTA– Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menghadapi tantangan serius. Awalnya digadang-gadang sebagai megaproyek strategis masa depan, kini IKN berpotensi mangkrak karena banyak investor menunda keterlibatan mereka. Hal ini diduga akibat kebijakan pemerintah yang kurang mampu meyakinkan para pemodal.

Mandeknya Pembangunan IKN

Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Maruarar Sirait, mengungkapkan bahwa meskipun banyak investor melakukan groundbreaking. Hanya sedikit yang melanjutkan hingga tahap pembangunan.

“Yang groundbreaking memang banyak, tapi yang bangun sedikit,” ujar Maruarar di Jakarta pada Selasa (21/1/2025), mengutip dari CNN Indonesia.

Data dari Otorita IKN menunjukkan bahwa proyek ini telah menyerap anggaran sebesar Rp 147,41 triliun. Sebagian besar pendanaan, yakni Rp 89 triliun, berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sementara kontribusi pihak swasta baru mencapai Rp 58,41 triliun. Padahal, pemerintah menargetkan investasi swasta sebesar Rp 100 triliun untuk tahun 2024.

Perkiraan, pembangunan IKN sendiri membutuhkan anggaran sebesar Rp 460 triliun hingga 2045, dengan proporsi 20 persen dari APBN dan 80 persen dari investasi swasta. Namun, ketidakpastian kebijakan pemerintah sepertinya membuat banyak investor menunda partisipasi mereka.

Investor Ragu, Proyek Terancam Mangkrak

Ronny Sasmita, analis senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution, menyebut keraguan investor adalah refleksi dari ketidakpastian jangka panjang proyek ini.

“Dalam jangka panjang, apakah proyek ini benar-benar dikerjakan secara serius atau akan berhenti di tengah jalan?” ujar Ronny, mengutip dari CNN Indonesia pada Rabu (22/1/2025).

Lebih lanjut, Nailul Huda, Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios), menambahkan bahwa banyak target pembangunan yang tidak sesuai rencana awal, sementara risiko biaya yang tinggi membuat investor enggan melanjutkan pembangunan.

“Saya semakin yakin jika IKN berpotensi besar untuk mangkrak. Tidak ada swasta yang masuk karena bagi mereka cost dan manfaat tidak setara,” jelas Huda.

IKN Mangkrak, Padahal Investasi Sudah Rp 48,8 Triliun

Sebagai bentuk komitmen, pemerintah melalui Prabowo Subianto telah mengalokasikan dana sebesar Rp 48,8 triliun untuk mendukung pembangunan tahap kedua IKN. Harapannya, langkah ini dapat memulihkan kepercayaan investor dan melanjutkan proyek yang sempat tertunda.

Namun, tantangan utama pembangunan IKN adalah birokrasi yang lambat, lemahnya kebijakan pemerintah, dan kurangnya transparansi. Hal ini semakin memperburuk situasi, memicu ketidakpastian di kalangan investor.

Proyek IKN menghadapi risiko besar untuk mangkrak jika pemerintah tidak segera mengambil langkah tegas dalam memperbaiki kebijakan, mempercepat birokrasi, dan meningkatkan transparansi. Tanpa komitmen yang kuat dari pemerintah dan investor, megaproyek ini terancam menjadi mimpi yang tak kunjung terwujud. (clue)

Baca juga : https://cluetoday.com/prabowo-tingkatkan-hubungan-bilateral-dengan-india-fokus-pada-kerja-sama-strategis/

Follow Instagram kami : https://www.instagram.com/cluetoday_?igsh=MWU2aHg0a3g2dHlvdg==

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *