JAKARTA – Elon Musk akan menerima pengarahan dari Pentagon pada Jumat (21/3/2025). Pengarahan tersebut berkaitan dengan rencana militer AS terkait potensi konflik dengan China. Kabar ini dilaporkan oleh The New York Times pada Kamis, 20 Maret 2025, dengan mengutip sejumlah pejabat AS.
Selain itu, akses terhadap rencana militer yang sangat rahasia ini juga akan menandakan adanya peran yang semakin besar dari Elon Musk sebagai penasihat Donald Trump.
Put telah memimpin upaya pemangkasan anggaran pemerintah federal AS, yang kemudian memunculkan pertanyaan tentang kemungkinan konflik kepentingan terkait posisi Elon Musk sebagai pemimpin Tesla dan SpaceX. Serta keterlibatannya dalam bisnis di Cina dan hubungannya dengan Pentagon.

Sebelumnya Gedung Putih juga menyatakan bahwa Elon Musk akan mundur jika terjadi konflik kepentingan antara bisnisnya dan perannya dalam upaya pemangkasan pengeluaran pemerintah federal.
Elon Musk Dijadwalkan Hadiri Pengarahan
Menurut laporan The New York Times, pengarahan terkait kemungkinan rencana perang dengan China mencakup sekitar 20 hingga 30 slide yang menjelaskan strategi AS dalam menghadapi konflik tersebut. Terkait hal ini, Pentagon telah mengonfirmasi bahwa Elon Musk di jadwalkan hadir pada hari Jumat. Namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.
“Departemen Pertahanan dengan senang hati menyambut Elon Musk di Pentagon pada hari Jumat. Ia di undang Menteri (Pete) Hegseth dan hanya sekadar berkunjung,” ungkap juru bicara dari Pentagon.
Namun, alasan di balik keputusan Pentagon untuk memberikan pengarahan mengenai isu sensitif kepada Elon Musk belum diketahui. Mengingat Musk tidak berada dalam struktur komando militer atau sebagai penasihat resmi bagi Donald Trump terkait kebijakan militer terhadap China.
Meskipun demikian, ada kemungkinan bahwa Musk perlu mengetahui beberapa rincian terkait rencana perang ini. Karena ia bersama tim pengurangan anggaran dari Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) berencana untuk memotong anggaran Pentagon. Oleh karena itu, mereka mungkin perlu memahami sistem senjata yang akan digunakan Pentagon dalam menghadapi China.
Sebagai contoh, pengurangan pengadaan kapal induk di masa depan dapat menghemat miliaran dolar yang kemudian dapat di alokasikan untuk keperluan lain. Seperti pengadaan senjata atau kebutuhan militer lainnya.
Namun, jika strategi perang AS tetap bergantung pada penggunaan kapal induk secara inovatif untuk mengelabui China agar menghentikan produksinya atau memaksimalkan penggunaan kapal yang sudah ada. Hal ini bisa menjadi langkah yang berisiko.
Persiapan Pentagon Hadapi China
Perencanaan perang melawan China sendiri telah menjadi fokus utama Pentagon selama beberapa dekade. Bahkan sebelum kemungkinan konfrontasi dengan Beijing menjadi isu yang umum di Capitol Hill.
Kemudian, Amerika Serikat (AS) pun telah membangun berbagai cabang militernya. Termasuk Angkatan Udara, Angkatan Laut, Angkatan Luar Angkasa, Angkatan Marinir, dan Angkatan Darat, sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan konflik dengan China.
Selain itu, hubungan antara Washington dan Beijing telah mengalami ketegangan selama bertahun-tahun akibat perbedaan pandangan dalam berbagai isu, seperti akses teknologi, perdagangan, keamanan siber, TikTok, Taiwan, Hong Kong, hak asasi manusia, serta asal-usul virus COVID-19.
Selanjutnya, Donald Trump, selaku Presiden Amerika Serikat (AS), membantah kabar bahwa Elon Musk akan menerima pengarahan dari Pentagon. Ia menegaskan bahwa laporan tersebut tidak benar dan menyatakan bahwa Tiongkok tidak akan menjadi topik pembahasan dalam pertemuan tersebut.
Melalui akun resminya di Truth Social, Trump juga mengecam laporan yang terbit oleh The New York Times, dengan menyebutnya sebagai informasi yang menyesatkan.
“Media palsu kembali beraksi, kali ini The Failing New York Times. Mereka salah melaporkan bahwa Elon Musk akan ke Pentagon besok untuk menerima pengarahan tentang potensi ‘perang dengan Tiongkok’. Betapa tidak masuk akalnya!. Tiongkok bahkan tidak akan disebut atau dibahas. Sungguh menginspirasi bahwa media yang telah kehilangan kredibilitas masih bisa menyampaikan cuplikan. Bagaimanapun, berita ini sepenuhnya tidak benar!!!,” cuit Donald Trump pada Jumat (21/3/2025).
Baca juga : https://cluetoday.com/trump-naikkan-tarif-impor-baja-dan-aluminium-kanada-jadi-50-persen/
Follow kami : https://www.instagram.com/cluetoday_?igsh=MWU2aHg0a3g2dHlvdg==