Kutacane, Aceh – Dua narapidana yang sebelumnya melarikan diri dari Lapas Kelas II B Kutacane, Aceh Tenggara, akhirnya kembali ke tahanan setelah di antar langsung oleh istri masing-masing. Momen tersebut terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial.
Peristiwa ini terjadi setelah 52 narapidana melarikan diri dari lapas menjelang waktu berbuka puasa pada Senin, 10 Maret 2025. Para napi kabur dengan menjebol dua pintu di dalam lapas. Beberapa melalui pintu depan, sementara lainnya keluar melalui loteng saat terjadi keributan dengan petugas.
Masyarakat Dorong Penjagaan Lebih Ketat
Insiden ini menyebabkan kehebohan di masyarakat dan mendorong aparat keamanan untuk segera mengambil tindakan.
Mengutip dari Kompas, Kepala Lapas Kutacane, Andi Hasyim, membenarkan bahwa dua napi tersebut termasuk dalam 52 napi yang kabur.
“Keduanya sebelumnya sempat menginap di rumah keluarga masing-masing sebelum diserahkan kembali,” ujarnya pada Rabu (12/3/2025).
Dalam video unggahan akun Instagram @medsoszone tampak kedua napi tersebut mengenakan sarung yang di kalungkan di pundak serta peci putih saat tiba di lapas. Mereka di dampingi oleh istri masing-masing dan di sambut langsung oleh pihak lapas, termasuk Kalapas Kutacane, Andi Hasyim.
“Ibu ikut ya ke dalam ya. Tidak ada apapun termasuk kekerasan, saya jaminannya,” ujar salah satu petugas lapas dalam video yang dikutip dari Poskota.co.id.
Keputusan para napi untuk kembali ke lapas dengan diantar oleh keluarga mereka mendapatkan perhatian luas dari warganet. Sejumlah komentar di media sosial memuji keberanian dan kejujuran para istri napi.
“Baru kali ini dengar ada napi kabur tapi malah balik lagi diantar istri sendiri,” tulis salah satu pengguna media sosial, mengutip VIVA.co.id.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih memburu 19 napi yang belum di temukan. Polres Aceh Tenggara telah membentuk tim khusus guna mengejar para napi yang masih dalam pelarian. Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Aceh, Yan Rusmanto, menyatakan bahwa kejadian ini menyebabkan kerusakan cukup parah terhadap berbagai infrastruktur di dalam lapas.
“Aksi tersebut tidak hanya merusak fasilitas sebagai bagian dari upaya pelarian, tetapi juga mengganggu kenyamanan dan meningkatkan potensi ancaman terhadap keamanan di dalam lapas,” ujarnya.
Pihak lapas bersama aparat dari TNI-Polri terus berupaya meningkatkan pengamanan guna mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang.(clue)
Follow kami : https://www.instagram.com/cluetoday_?igsh=MWU2aHg0a3g2dHlvdg==