JAKARTA – Saat ditanya mengenai kemungkinan dirinya masuk dalam bursa calon ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Joko Widodo menyatakan pilihannya kepada Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP PPP, Syaifullah Tamliha, menegaskan bahwa partainya tidak pernah secara resmi mengajukan Jokowi sebagai calon ketua umum.
Ia juga menyampaikan bahwa PPP masih memiliki sejumlah kader yang layak untuk diusulkan sebagai ketua umum. Serta menyatakan bahwa waktu yang dimiliki PPP untuk menyeleksi calon ketua umum masih cukup.
“Itu adalah hak politik Pak Jokowi untuk menjadikan PSI sebagai kendaraan politiknya. PPP secara institusional juga tidak pernah melamar Pak Jokowi menjadi Caketum PPP,” ungkap Syaifullah Tamliha kepada wartawan pada Minggu (8/6/2025).
“Kami punya stok dan waktu yang cukup untuk mematangkan Caketum PPP yang insyaallah akan digelar Muktamar bulan September yang akan datang,” ujarnya.
Kemudian, ketua DPP PPP menyampaikan bahwa tim Ahlil Halli Wal Aqdi (AHWA) saat ini tengah menjalankan proses penjaringan calon ketua umum. Langkah ini diambil guna meminimalkan kemungkinan terjadinya konflik pasca Muktamar nanti.
“Tim AHWA PPP sedang mematangkan Caketum yang memiliki kapasitas, integritas dan kapabilitas yang mumpuni. Serta meminimalkan potensi konflik pasca Muktamar nanti,” ucapnya.
Sebelumnya, Jokowi juga menanggapi berita yang menyebutkan bahwa dirinya diajukan sebagai calon ketua umum PPP. Namun, Jokowi menyatakan bahwa ia lebih memilih bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) saja.
“Yang di PPP, saya kira banyak caketum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, punya kompetensi. Banyak itu calon yang sudah beredar kan banyak. Saya di PSI saja lah,” ujar Jokowi pada saat ditemui oleh awak media di kediamannya pada Jumat (6/6/2025).(clue)