Peningkatan Aktivitas Gunung Gede, Jalur Pendakian Ditutup Sementara

Cianjur – Aktivitas vulkanik Gunung Gede mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) mengumumkan penutupan sementara jalur pendakian mulai 3 hingga 7 April 2025. Hal ini sebagai langkah mitigasi dan antisipasi terhadap potensi bahaya.

Menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pada Selasa, 1 April 2025, dalam kurun waktu enam jam, tercatat 21 kali gempa vulkanik dalam di Gunung Gede.

Angka ini jauh lebih tinggi daripada rata-rata aktivitas gempa vulkanik dalam periode Maret 2024. Yang hanya berkisar 0-1 kali per hari.

“Sebagai perbandingan, rata-rata kejadian Gempa Vulkanik Dalam di Gunung Gede selama periode 1-31 Maret 2024 hanya berkisar 0-1 kali per hari,” ujar Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, mengutip dari Kompas, Rabu (2/4/2025).

Pengunjung Gunung Gede dapat Melakukan Reschedule

Balai Besar TNGGP mengeluarkan Surat Edaran Nomor SE.18 Tahun 2025 terkait penutupan sementara kegiatan pendakian di kawasan taman nasional tersebut.

“Maka dari itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kegiatan pendakian di TNGGP ditutup sementara untuk umum mulai tanggal 3 April sampai 7 April 2025 dan/atau sampai informasi lebih lanjut hasil pemantauan dari Badan Geologi Kementerian ESDM,” kata Kepala Balai Besar TNGGP, Adhi Nurul Hadi.

Para pendaki yang telah mendaftar untuk pendakian pada tanggal tersebut diminta untuk melakukan penjadwalan ulang melalui situs resmi TNGGP.

“Kepada para calon pendaki yang sudah melakukan pendaftaran pada tanggal 3 April 2025 dan seterusnya agar dapat melakukan reschedule atau perubahan jadwal,” tulis Balai Besar TNGPP melalui akun Instagram resminya @bbtn_gn_gedepangrango.

Peningkatan aktivitas vulkanik ini juga memicu kewaspadaan terhadap potensi letusan freatik dan pelepasan gas beracun di sekitar kawah.

“Untuk itu kami tegaskan meskipun belum ada indikasi pasti akan terjadinya erupsi besar. Kondisi ini memicu kewaspadaan yang lebih tinggi,” ungkap Muhammad Wafid.

Meskipun terjadi peningkatan aktivitas vulkanik, PVMBG masih mempertahankan status Gunung Gede pada Level I (Normal). Namun, pihak berwenang mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati atau bermalam dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon. Guna menghindari risiko paparan gas beracun dan letusan freatik yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

“Kami mengimbau masyarakat, pengunjung, dan wisatawan untuk tidak menuruni, mendekati, atau bermalam dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon,” tegas PVMBG dalam keterangannya, mengutip dari Kompas.

Pihak TNGGP dan PVMBG akan terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Gede. Juga memberikan informasi lebih lanjut terkait status keamanan kawasan tersebut. Masyarakat dan calon pendaki diminta untuk mengikuti arahan dari pihak berwenang guna menghindari risiko yang lebih besar.(clue)

Baca juga : https://cluetoday.com/terseret-isu-perselingkuhan-klarifikasi-ridwan-kamil-justru-tambah-bingung-netizen/

follow kami : http://Www.instagram.com/cluetoday_

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *