Subang–Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 Kabupaten Subang, merupakan dokumen penting dalam menentukan arah pembangunan selama lima tahun kedepan.
Dalam kegiatan Forum Konsultasi Publik RPJMD yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) Subang, Senin (21/04/25) di Aula Oman Syahroni Setda Subang, ketimpangan pembangunan di Subang menjadi menjadi isu yang jadi bahasan.
Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita BR, dalam sambutannya menyebut, tak ada lagi ketimpangan pembangunan. Menurutnya, pada pemerintahan sebelumnya, muncul narasi adanya wilayah yang dispesialkan.
Pembangunan di wilayah utara Subang, masih kurang masif. Berbeda dengan di selatan Subang. Indikatornya, terlihat dari kualitas dan akses jalan hingga belum adanya rumah sakit umum representatif milik daerah.
“Mulai hari ini, tidak ada lagi kejomplangan (pembangunan) di selatan dan utara,” kata Reynaldy.
Bupati termuda se-Provinsi Jawa Barat ini mengemukakan, telah menyiapkan anggaran Rp250 miliyar untuk memperbaiki jalan kabupaten sepanjang 80 km di tahun ini.
Jumlah anggaran tersebut merupakan hasil relokasi sejumlah pos-pos belanja daerah dalam APBD Perubahan. Rey mengungkapkan, perbaikan 80 km jalan tersebut merata di seluruh jalan milik Kabupaten.
“(Perbaikan jalan) merata. Hari ini bahkan sudah ada yang selesai 1,5 km di Compreng. Bahkan itu puluhan tahun gak diperbaiki,” terang Rey.
“Dan itu kita melakukan pembangunan tidak terpusat di selatan, tengah atau Pantura. Tapi seluruh di Kabupaten Subang akan kita lakukan pemerataan pembangunan,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Subang, Victor Wirabuana, menekankan perencanaan pembangunan tidak melulu berorientasi pada pertumbuhan ekonomi. Namun harus tetap memprioritaskan pada pemerataan pembangunan, keadilan sosial dan pelestarian lingkungan.
Terdapat sejumlah tantangan dalam pembangunan Subang. Victor menyebut, diantaranya; alih fungsi lahan pertanian, kesenjangan pembangunan Selatan dan Utara, peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Jangan biarkan forum ini menjadi ritual seremonial belaka,” ucap Victor dalam sambutannya.
Victor sempat menyebut, terdapat inkonsistensi perencanaan pembangunan pada periode Bupati Ruhimat. Ia mencontohkan, terdapat pembangunan ruas jalan. Meski tidak masuk RPJMD. Hal ini menurutnya jangan terulang kembali.
“Jangan sampai pembangunan masa lalu terulang kembali. Dimana ada pembangunan jalan baru yang tidak ada di RPJMD, namun tetap melaksanakan pembangunan,” kata Victor.
“Barangkali ada yang tau?,” lanjut tanya Victor kepada peserta yang hadir.
Hadir dalam forum tersebut, pejabat utama di lingkungan Pemda Subang, Camat, hingga pimpinan BUMD dan sejumlah perwakilan masyarakat sipil.