Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Anjlok 14,46%, Tertekan IHSG yang Juga Merosot

investor.id

Jakarta – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengalami penurunan signifikan pada perdagangan pagi ini. Anjlok 14,46% dan mentok pada auto reject bawah (ARB) di level Rp 71 per saham. Posisi tersebut tercatat sejak (08/04/25) sekitar pukul 10.50 WIB. Menunjukkan tekanan berat pada saham perusahaan teknologi besar Indonesia ini.

Meskipun saham GOTO tertekan, masih ada aktivitas transaksi yang cukup signifikan. Nilai transaksi saham sudah mencapai Rp 288,8 miliar, dengan volume perdagangan mencapai 4,07 miliar saham yang diperdagangkan dalam 13.899 kali frekuensi.

Data dari aplikasi Stockbit Sekuritas menunjukkan adanya aliran dana net buy sebesar Rp 122,1 miliar, yang menunjukkan bahwa sebagian investor masih tertarik membeli saham GOTO meski harganya turun tajam.

Penurunan tajam harga saham GOTO seiring dengan kinerja buruk indeks harga saham gabungan (IHSG) yang juga tertekan dan sempat mengalami trading halt. Sebelumnya, saham ini mendapatkan perhatian positif setelah merilis laporan kinerja keuangan tahun 2024, dengan beberapa broker, seperti Macquarie, yang mematok target harga tinggi untuk saham ini.

Fintech GOTO Alami Perbaikan

Macquarie mengungkapkan bahwa segmen fintech GOTO tercatat mengalami perbaikan. Dengan EBITDA disesuaikan segmen ini berbalik positif untuk pertama kalinya pada 2024. Manajemen menargetkan EBITDA disesuaikan pada kisaran Rp 1,4 hingga 1,6 triliun untuk tahun ini. Terdapat kontribusi besar dari segmen layanan on-demand (ODS). Perkiraan akan menyumbang Rp 1,1 triliun, serta segmen fintech yang harapannya menyumbang sekitar Rp 300 miliar.

investor.id

Melansir dari Investor.id, Macquarie memproyeksikan pertumbuhan dua digit untuk bisnis ODS GOTO pada tahun 2025. Karena mendapat dorongan penawaran premium, langganan, serta kenaikan pendapatan iklan dan pengelolaan biaya promosi yang lebih disiplin. Di sektor fintech, GOTO terprediksi akan terus mencatatkan pertumbuhan pinjaman yang solid, seiring dengan semakin banyaknya pengguna Gopay.

“Kredit fintech GOTO ditaksir melampaui Rp 8 triliun pada Desember 2025, naik dari kuartal IV Rp 5,2 triliun. Rata-rata durasi pinjaman 3,5 bulan,” tulis Macquarie, mengutip dari Investor.id pada (08/04/25).

Di sektor e-commerce, Macquarie mencatatkan kenaikan biaya layanan Tokopedia sebesar 6% secara kuartalan pada kuartal IV 2024. Prediksi biaya layanan Tokopedia tahun ini akan tumbuh sebesar 9%. Walaupun demikian, kas tetap dalam kondisi kuat, mencapai US$ 1,3 miliar, dan masih memiliki jatah US$ 109 juta untuk buyback saham.

Macquarie menaikkan estimasi pendapatan GOTO untuk tahun 2025 dan 2026 sebesar 7% dan 8% masing-masing. Sementara proyeksi EBITDA meningkat 15% untuk 2025 dan 10% untuk 2026. Macquarie mempertahankan rekomendasi outperform untuk saham GOTO dengan target harga baru Rp 105. Berdasarkan pada EV/net sales 2025 yang naik menjadi 4,6 kali. Lebih tinggi dari sebelumnya yang hanya 3,8 kali.

Meskipun saham GOTO mengalami penurunan tajam, sentimen pasar terhadap prospek jangka panjang GOTO tetap positif. Ada dukungan perbaikan kinerja di segmen fintech dan ODS yang sepertinya terus tumbuh.(clue)

Baca juga : https://cluetoday.com/ihsg-anjlok-919-persen-usai-libur-lebaran-bei-aktifkan-trading-halt-dan-ubah-aturan-darurat/

Follow kami : https://www.instagram.com/cluetoday_?igsh=MWU2aHg0a3g2dHlvdg==

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *