Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung ambruk pada pembukaan perdagangan Selasa pagi, 8 April 2025, setelah libur panjang Lebaran. IHSG tercatat jatuh ke level 5.912,06 atau turun sebesar 598,55 poin setara 9,19 persen. Mengacu pada data RTI pukul 09.05 WIB.
Mengutip dari CNBC Indonesia, kondisi ini memicu Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk segera menghentikan sementara perdagangan (trading halt) selama 30 menit. Karena penurunan lebih dari 8 persen.
Sebanyak 552 saham tercatat melemah, hanya sembilan saham menguat, dan 65 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp1,92 triliun, melibatkan 1,59 miliar saham dalam lebih dari 64 ribu kali transaksi. Akibat penurunan tajam ini, kapitalisasi pasar IHSG merosot ke Rp10.218 triliun.

Kondisi pasar saham Indonesia ini terjadi di tengah tekanan global yang sudah berlangsung sejak pekan lalu. Ketika pasar dunia terguncang akibat kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump, pasar domestik belum merespons karena masih dalam masa libur. Dampak kebijakan tersebut baru mulai terasa di IHSG, nilai tukar rupiah, dan Surat Berharga Negara (SBN) pada hari ini.
Bursa Global Turut Bergejolak
Bursa global, khususnya Wall Street, juga mengalami gejolak signifikan. Dow Jones Industrial Average ditutup turun 349,26 poin atau 0,91 persen di 37.965,60. Indeks ini sempat anjlok lebih dari 1.700 poin sebelum memantul kembali. Mencatatkan pergerakan sepanjang sesi hingga 2.595 poin. Hal ini menjadi salah satu rekor perubahan arah terbesar dalam sejarah Dow Jones.
S&P 500 turun 0,23 persen ke 5.062,25, sempat menyentuh wilayah pasar bearish dengan penurunan intraday hingga 4,7 persen. Sementara itu, Nasdaq Composite justru menguat tipis 0,10 persen ke 15.603,26 setelah investor memborong saham teknologi besar seperti Nvidia dan Palantir. (sumber: CNBC Indonesia).
IHSG Anjlok : Ini Kondisi Bursa Asia-Pasific
Senada dengan Wall Street, bursa Asia-Pasifik pada Selasa (8/4) dibuka di zona hijau. Pasar saham kawasan ini rebound setelah pelemahan tajam sebelumnya. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,18 persen, Nikkei 225 Jepang melonjak 5,34 persen. Topix naik 5,53 persen, Kospi Korea Selatan naik 2,26 persen, dan Kosdaq naik 2,35 persen.
Indeks Hang Seng Hong Kong pun naik 2,25 persen, sementara Hang Seng Tech melonjak 4,17 persen. Indeks CSI 300 China Daratan naik tipis 0,24 persen. (sumber: CNBC Indonesia)
Mengututip dari Kumparan, BEI mengumumkan perubahan aturan trading halt dan auto rejection bawah yang berlaku efektif mulai hari ini, 8 April 2025. Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, menyatakan bahwa perubahan tersebut dilakukan untuk memastikan perdagangan berjalan secara teratur, wajar, dan efisien.
“BEI dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan penyesuaian terhadap Surat Keputusan Direksi Bursa Nomor Kep-00196/BEI/12-2024 perihal Perubahan Peraturan II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas dan Surat Keputusan Direksi Bursa Nomor Kep-00024/BEI/03-2020 tentang Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia Dalam Kondisi Darurat,” ujar Kautsar.
Penyesuaian tersebut dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi tanggal 8 April 2025 Nomor: Kep-00002/BEI/04-2025 dan Kep-00003/BEI/04-2025.
Dalam aturan baru ini, batasan auto rejection bawah disesuaikan menjadi 15 persen bagi saham yang tercatat di Papan Utama, Papan Pengembangan, dan Papan Ekonomi Baru, termasuk Exchange-Traded Fund (ETF) serta Dana Investasi Real Estat (DIRE), untuk seluruh rentang harga.(clue)
Baca juga : https://cluetoday.com/imbas-tarif-trump-rupiah-sentuh-level-terendah-rp17-000-us-di-pasar-ndf/
Follow kami : https://www.instagram.com/cluetoday_?igsh=MWU2aHg0a3g2dHlvdg==