Sering Jadi Menu Takjil, Intip Cerita Dibalik Es Pisang Ijo

Es Pisang Ijo adalah salah satu makanan khas dari Makassar, Sulawesi Selatan. Namun, kini tidak perlu pergi jauh ke Makassar untuk menikmati semangkuk Es Pisang Ijo, karena hidangan ini sudah bisa ditemukan di berbagai tempat, termasuk di kota Palu.

Meski hampir setiap daerah di Indonesia menyajikan Es Pisang Ijo, setiap daerah biasanya memberikan sentuhan khas pada sajian tersebut, menyesuaikan dengan selera penduduk setempat.

Es Pisang Ijo kini ada pada deretan menu takjil yang sering ditemui.

Legenda dan Mitos

Namun, bagaimana sejarah dari Es Pisang Ijo?

Berdasarkan cerita rakyat dan mitos yang berkembang di Makassar, ada sebuah legenda menarik mengenai asal-usul hidangan ini.

Mengutip dari RRI, dikisahkan pada zaman dahulu, terdapat seorang Raja yang terkenal kejam. Raja ini tidak ragu untuk menghukum rakyatnya yang melakukan kesalahan, bahkan dengan cara yang sangat keras, termasuk dengan membunuh.

Suatu hari, juru masak kerajaan bernama Ijo membuat sebuah masakan yang gagal memenuhi harapan Raja. Makanan yang tersaji tak enak, membuat Raja sangat marah dan mengancam akan membunuh Ijo.

Namun, Ijo memohon untuk diberikan kesempatan kedua dan berjanji akan menyajikan hidangan yang lezat sebagai penebus kesalahannya. Pada kesempatan itu, Ijo menciptakan hidangan yang kini terkenal dengan nama Es Pisang Ijo.

Kemudian, dengan keterampilan memasaknya, Ijo mengolah pisang menjadi sajian yang lezat. Pisang di pilih karena merupakan buah kesukaan Raja. Tak di sangka, ketika Es Pisang Ijo tersaji, Raja terkesan dengan rasanya yang begitu nikmat.

Sejak saat itu, Raja memutuskan untuk memberi nama hidangan yang telah menyelamatkan hidup Ijo dengan nama ‘Es Pisang Ijo’.

Es pisang ijo. Foto : IStok/detik

Filosofi Es Pisang Ijo

Seperti yang terlihat, menonjolkan pisang yang berbalut dengan adonan berwarna hijau. Warna hijau pada adonan tersebut memiliki makna simbolis yang dalam.

Hijau melambangkan malabbiri, yang berarti keanggunan, kesopanan, dan tutur kata yang baik. Selain itu, warna hijau di anggap sebagai simbol kesucian dan kehormatan dalam budaya Makassar.

Warna hijau di percaya dapat memberikan rasa damai dan ketenangan bagi siapa saja yang melihatnya.(Clue)

Baca juga : https://cluetoday.com/pakar-kebijakan-publik-pemangkasan-anggaran-tak-akan-efektif-jika-kabinet-terlalu-gemuk/

follow kami : https://www.instagram.com/cluetoday_?igsh=MWU2aHg0a3g2dHlvdg==

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *