BALI- Masyarakat terdampak proyek Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk di Bali mengadakan aksi damai di Jalan Antosari-Pupuan, Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan.
Dengan mengenakan pakaian adat Bali, mereka menuntut kejelasan terkait proyek jalan tol tersebut.
Ketua Forum Masyarakat Terdampak Jalan Tol, I Nyoman Arnawa, mendesak Presiden Joko Widodo untuk segera memutuskan pembayaran ganti rugi atas lahan warga yang terdampak, mengingat proyek tersebut telah mangkrak berbulan-bulan.
Arnawa menyampaikan kebingungan masyarakat terkait kelanjutan proyek dan menyoroti kepastian pembayaran ganti rugi pembebasan lahan.
Dalam aksinya, puluhan warga membawa atribut dan spanduk dengan tuntutan kepada Presiden Jokowi untuk memberikan kepastian terkait kelanjutan proyek Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk.
Salah satu spanduk menuliskan, ‘Kepada Yang Terhormat Bapak Presiden RI Ir Hj Joko Widodo PUPR Basuki Hadimuljono Agar Memberikan Kami Jawaban Yang Pasti dan Tegas Kapan Pembayaran Ganti Untung Yang Terdampak Jalan Tol Mengwi Gilimanuk Karena Hampir 3 Tahun Belum Ada Yang Pasti’.
Arnawa menekankan bahwa kebijakan tertinggi ada di presiden, dan dengan pergeseran pola, pembebasan lahan akan dibebankan kepada negara.
Ia telah mengirim surat langsung kepada Presiden Jokowi terkait ganti rugi pembebasan lahan, namun hingga kini belum mendapatkan respons.
Warga dari Kabupaten Jembrana, Tabanan, dan Badung telah beberapa kali menyuarakan ketidakjelasan pembangunan jalan tol.
Mereka menuntut kejelasan terkait proyek jalan bebas hambatan tersebut. Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan tender ulang proyek Tol Gilimanuk-Mengwi pada akhir Oktober atau awal November 2023 karena investor kekurangan modal sehingga proyek tersebut mangkrak.
Basuki menyebut bahwa lelang dapat diikuti oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang tertarik membangun tol sepanjang 96,21 kilometer tersebut. BUJT yang memenangkan tender akan menunjuk kontraktor untuk membangun jalan bebas hambatan tersebut.
Basuki memperkirakan proyek tol akan dilanjutkan pada tahun 2024, dengan adanya investor yang berminat melanjutkan pembangunan tol dari Jembrana hingga Badung.
“Market sounding-nya, akan ada yang ikut tender,” ungkap Basuki di Hotel Intercontinental Bali Resort, Badung, Bali, pada 12 Oktober 2023. (cluebali)